Final Lawan SDIT Al Ibrah
Persaingan semakin ketat dengan majunya kontingen SDMM dan kontingen SDIT Al Ibrahimi di babak final. Dengan sisa-sisa kekuatan, tim SDMM mengerahkan segenap tenaganya berjalan cepat dengan bakiak panjangnya menuju garis finish, setelah perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan, tim SDMM berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu dan ditetapkan sebagai juara I dalam perlombaan ini.
Pada saat diwawancarai oleh PWMU.CO, Hesti mengatakan tim SDMM sudah berlatih dengan giat selama dua hari sebagai persiapan sebelum terjun ke lapangan. “Selama dua hari itu pula kami menyusun siasat untuk mengantisipasi memar jika terlalu lama menggunakan bakiak,” ujarnya.
Satu siasat kecil yang mereka ungkap ialah dengan membalut kaki setiap peserta dengan perban yang umumnya digunakan pasien yang sedang mengalami cedera atau patah tulang.
“Dengan menggunakan perban, kaki terasa lebih empuk dan tidak licin, kalau pakai kaos kaki rawan licin dan terpeleset, kalau nggak pakai apa-apa malah nanti kulitnya lecet karena terlalu lama pakai bakiak,” tutur Hesti yang juga merupakan Staf Admin SDMM.
Siasat inilah yang berhasil mengantarkan tim guru SDMM meraih kemenangan dengan kondisi kaki tetap prima ketika penerimaan piala. (*)
Penulis Kamiliyah Editor Mohammad Nurfatoni