PWMU.CO – Resepsi Milad PWMU.CO rasanya saya masih belum bisa move on dari kemeriahan acara yang digelar di Aula Gedung PWM Jatim Jl. Kertomenanggal Surabaya, Sabtu (26/6/2023).
Ini milad ke-7 PWMU.CO yang acaranya bersamaan dengan milad ke-17 MATAN. Perasaan senang yang luar biasa bisa bertemu dengan rekan sesama kontributor dari berbagai daerah.
Acara silaturahim ini menyisakan banyak cerita, keharuan, dan rasa bangga bisa menjadi bagian keluarga besar PWMU.CO.
Kopi darat kontributor ini sudah lama dinantikan tidak hanya saya, tapi juga banyak kontributor lainnya. Sayang tepat pada milad ke-7 PWMU.CO yang jatuh pada 18 Maret tertunda karena bersamaan dengan kesibukan pergantian kepemimpinan PWM Jatim, kemudian hajatan Musyda dan menjelang Ramadhan.
Akhirnya resepsi milad bisa diadakan pada Sabtu lalu walaupun sederhana tapi luar biasa berkesan. Ibarat seteguk air yang menghilangkan dahaga di tengah gurun pasir tandus.
Panitia sangat baik mengemas acara dengan menghadirkan pembicara yang tidak kaleng-keleng yaitu Ismail Fahmi PhD, pendiri Drone Emprit dengan PT Media Kernel Indonesia.
Saya mengikuti acara demi acara dengan happy karena kangen juga bertemu rekan-rekan sesama kontributor yang selama ini hanya bersapa di dunia maya.
Bertemu terakhir di Gedung PWM ini seingat saya sewaktu Pelatihan Menulis Opini Produktif dan Inspiratif pada Sabtu (10/9/2022) yang diadakan oleh Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Salah satu acara yang cukup menarik buat saya di resepsi milad adalah Klinik Menulis dan Sambung Rasa, karena buat saya ini sebagai upgrade diri. Paling penting mengeluarkan uneg-uneg agar ke depan bisa menjadi kontributor tulisannya makin bagus.
Pada acara Klinik Menulis, Pemimpin Redaksi Mohammad Nurfatoni mengungkapkan bahwa ada tiga kesalahan yang sering dijumpai dalam menulis berita.
Pertama, tidak paham apa yang ditulis sehingga bahasanya mbulet, tidak terangkai sebagai naskah yang sistematis dan argumentatif.
Kedua, asyik dengan diri sendiri. Tulisan yang baik bisa mewakili perasaan dan kebutuhan pembaca. Bukan ego sendiri. Contoh sederhana: memakai istilah atau kalimat yang hanya dipahami penulisnya. Maka fokuslah pada pembaca. Kuatkan informasi, feeling, atau imajinasi.
Ketiga, tidak punya misi. Dia hanya menyajikan apa yang dilihat atau ditanyakan, tanpa penekanan pada hal tertentu.
Maka kalau menulis berita kajian, misalnya, dia hanya mengubah bahasa lisan ke tulisan. Jadi transkrip belaka.
Tak kalah menarik saat acara sambung rasa. Semua tim redaksi maju. Pemred Mohammad Nurfatoni, dan para editor seperti Sugeng Purwanto, Ichwan Arif, Darul Setiawan, dan Sugiran.
Dalam sesi ini Pemred menjawab semua masalah yang ditanyakan kontributor seperti kenapa berita lambat terbit.
Dijelaskan, posisi masing-masing editor ada menjadi guru, kepala sekolah, pedagang pupuk, bahkan ada yang sedang hamil sehingga harus membatasi aktivitas mengedit berita. Bahkan ada editor yang tuntutan keluarga tak bisa mengedit malam hari.
Namun Pemred Nurfatoni menegaskan bahwa tidak ada berita yang ditolak. Semua berita pasti akan dimuat. Kelambatan pemuatan sebagian besar karena kualitas tulisan yang mbulet, bertele-tele, dan kurang data.
Karena itu dia meminta kontributor mau memperbaiki kualitas tulisan, sehingga mempercepat editing dan upload berita. Dalam hati saya bergumam, editor juga manusia biasa.
Kalau kualitas tulisan bagus, kata Nurfatoni,butuh lima menit editing lalu langsung upload. ”Saya waktu nyopir pun bisa sambil edit berita,” seloroh Nurfatoni.
”Kalau mau bukti, ayo siapa nanti ikut saya pulang. Lihat saya ngedit berita sambil bawa mobi,” tuturnya disambut tawa para hadirin.
Dia mengatakan, menulis di PWMU.CO adalah pekerjaan sosial yang tidak mendapatkan honor. Yakin saja akan yang termaktub dalam surat Muhammad ayat 7.
”Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Allah menyeru orang mukmin, jika mereka membela dan menolong agamaNya dengan mengorbankan harta dan jiwa, niscaya Ia akan menolong mereka dari musuh-musuhnya.”
Yakin saja bahwa kebaikan akan berbuah kebaikan, semoga tulisan ini bisa memotivasi kontributor lain untuk tetap semangat menulis, semangat berdakwah dengan menulis, menulis dan menulislah.
Penulis Eli Syarifah Editor Sugeng Purwanto