Kisah di Balik Nama Drone Emprit
Wakil Ketua Majelis Pustaka Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini awalnya mengenang, sebagai anak desa, Fahmi kecil biasa memainkan burung emprit. Pada 2009, waktu masih di Belanda, Fahmi mulai pelan-pelan fokus mengembangkan teknologinya.
“Saya balik dari Belanda tahun 2014. Tapi 2012 saya sudah bikin perusahaan. Klien pertama saya yang paling besar itu Pak SBY,” terangnya. SBY, nama populer Susilo Bambang Yudhoyono, ialah Presiden keenam Republik Indonesia.
Fahmi ingat, 18 bulan sebelum SBY lengser, dia sudah terbiasa membantu memonitor bagaimana percakapan di media sosial. Pada pemilihan Presiden 2014, dia melihat peta pertempurannya tidak imbang. “Orang-orang itu sudah nggak lagi dukung Pak SBY tapi semuanya hampir ke Pak Jokowi,” ujar Wakil Ketua Komisi Infokom, Majelis Ulama Indonesia Pusat ini.
Lulusan Information Science, Universitas Groningen, Belanda, ini lantas mengungkap fakta menarik. “2015, mereka yang kalah merasa ternyata perjuangan lewat medsos impact-nya sangat besar sehingga banyak teman-teman dari FPI mereka ramai-ramai pindah Twitter di tahun 2015,” jelas Fahmi yang hobi berkebun melon din lahan terbatas itu.
Dari hasil data pantauannya, pada 2016–menjelang Pilkada DKI 2017–tren penggunaan Twitter semakin meningkat. Bahkan, kata Fahmi, ada pelatihan dari pasukan ‘sakit hati’. “Ramai sekali! 2016 saya lihat pertempuran imbang itu terjadi. Hoax dari sisi kiri dan kanan itu menyebar luar biasa,” ungkap Dosen Tetap Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia itu.
Di sinilah asal mula gagasan tentang nama Drone Emprit muncul. “Publik tidak tahu, 2016 ketika saya share, saya akan membongkar yang sebelah kanan ‘kan. (Jadi) Bahan mereka. Saya bongkar sebelah kiri, banyak komentar. Jadi saya punya pisau banyak dari sebelah kanan. Itu kan nggak bagus buat bisnis,” kenang pria kelahiran Kenep, Bojonegoro, 4 Januari 1974 ini.
Dia mencontohkan, ketika membuka data itu, nama medianya akan diperbincangkan. “Wah, ini Media Kernels ini,” contohnya. Dari sini kemudian Fahmi mencari nama pena seperti halnya yang biasa penulis gunakan untuk menutupi nama perusahaannya.
Baca sambungan di halaman 3: Kiprah Drone Emprit