Muhammadiyah Rumah Besar
Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs Shodiqin MPd dalam amanahnya, mengingatkan betapa pentingnya menjadi orang Muhammadiyah, menjadi seorang Muslim yang selamat akidahnya, benar ibadahnya dan mulia akhlaknya. Salimul akidah, shahehul ibadah, dan akhlakul karimah.
Untuk itu dia mengajak mengkaji kembali pandangan keislaman, meneguhkan tauhid, dan ideologi bermuhammadiyah. Juga mempelajari kumpulan Himpunan Putusan Tarjih (HPT), Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhamamdiyah, serta Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
“Dari HPT ini dituntunkan cara beribadah warga Muhammadiyah yang benar menurut contoh dan tuntunan Rasulullah SAW,” ujarnya.
Lebih lanjut dia berpesan agar kita menyebarkan dan menyosialisasikan Risalah Islam Berkemajuan. Mereformasi pembinaan dan pengaderan baik secara struktural maupun secara kultural. Shodiqin kemudian berkisah pengaderan Nabi Ibrahim pada Nabi Ismail, Nabi Zakaria dan Nabi Yahya, juga Nabi Khaidir bersama Nabi Musa.
“Kemudian, segera melakukan diaspora kader dalam kehidupan nyata, bukan muluk dan pandai di tataran seminar dan teori, tetapi praktiknya tidak ada,” ujarnya.
“Muhammadiyah adalah rumah besar kita. Maka, siapapun kader dengan kapasitasnya, yang mau menjadi politisi, ulama, teknokrat, birokrakrat, dan lain sebagainya, silakan! Setelah itu kembali ke rumah besar kita yang penuh kedamaian, persaudaraan dan persatuan serta kehangatan,” pesan dia.
Dia juga berpesan pentingnya membangun ekonomi dan pusat-pusat keunggulan. Maka PDM Lamongan melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat terus memperdayakan petani dengan melihat potensi di daerah-daerah.
Selain pertanian di bidang padi, juga mengembangkan beraneka ragam buah. Membuat pupuk nonkimia, membimbing pedagang kaki lima, khususnya penjual makanan dan lain sebagainya.
Menutup amanahnya, dia bertutur: “Mari terus berbuat kebaikan karena apa yang kita perbuat hari ini kelak akan meninggalkan atsar atau jejak. Jejak baik atau buruk akan diingat orang sesudah kita meninggal. Semoga kita semua akan meninggalkan jejak yang baik untuk anak cucu kita, generasi penerus perjuangan Muhammadiyah.” (*)
Penulis Mustain Masdar Editor Mohammad Nurfatoni