PWMU.CO – Jurnalis Cilik SD Mudabo ikut terlibat dalam meliput Karnaval Desa Sumodikaran Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Ahad, (27/8/2023).
Anak-anak dari Kelas Prestasi Jurnalistik SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo) ini memamerkan semangat jurnalisme mereka dengan mengambil peran sebagai wartawan cilik dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut.
Dengan antusiasme yang tinggi, mereka mengenakan topi pers, membawa buku catatan, dan kamera untuk melaporkan setiap momen berharga dalam karnaval itu.
Empat siswa dari kelas prestasi jurnalistik ini adalah M Abbiyasa Haidar Al Habsyi (Kelas 3D), Muhammad Farhan Fabian Alfarizy (Kelas 4B), Maula Hafiz Syazwi Raihan (Kelas 5B), dan Wildan Aqilla Maizar (Kelas 5C).
Dari empat siswa ini dibentuk 2 kelompok. Kelompok pertama diisi oleh Maula Hafiz Syazwi Raihan dan M Abbiyasa Haidar Al Habsyi bertugas meliput Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro Cebeng Alhudayatul Ustadza SPd.
Sementara kelompok kedua diisi oleh Muhammad Farhan Fabian Alfarizy dan Wildan Aqilla Maizar yang bertugas meliput Ibu Kepala Desa Sumodikaran Hj Khatimah.
Kenalkan Siswa tentang Profesi Jurnalis
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang profesi jurnalis dan pentingnya media dalam melaporkan peristiwa. Dalam suasana karnaval yang riang, para siswa menjalankan tugas dengan serius dan penuh semangat.
Beberapa di antara mereka bertugas sebagai reporter lapangan, mencatat wawancara dengan peserta karnaval dan warga desa, sementara yang lain bertanggung jawab untuk mengambil foto-foto momen menarik.
Salah satu siswa, Muhammad Farhan Fabian Alfarizy mengaku senang bisa menjadi jurnalis pada momen karnaval tersebut.
“Saya belajar bagaimana cara mengajukan pertanyaan yang baik, dan mencatat informasi penting. Nanti saya akan menulis artikel tentang ini untuk teman-teman sekelas,” katanya.
Setelah acara selesai, para siswa ini berkumpul untuk mengevaluasi pengalaman mereka. Empat siswa ini berbagi cerita tentang tantangan yang mereka hadapi, seperti harus mengatur waktu dengan baik dan menangkap momen-momen penting dalam kerumunan.
Meskipun ini pengalaman pertama, namun mereka berhasil mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pekerjaan jurnalis dan betapa pentingnya memiliki keterampilan komunikasi yang baik.
Bagi mereka, Karnaval Desa tahun ini tidak hanya menjadi perayaan komunitas, tetapi juga memberikan peluang berharga untuk merasakan peran jurnalis. (*)
Penulis Yayuk Umaya Editor Nely Izzatul