Hati-Hati Jadi Pencuri Shalat; oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA; Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim dan Direktur Turats Nabawi, Pusat Studi Hadits.
PWMU.CO – Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam sifat tumakninah dalam rukuk. Pertama gerakan rukuk diupayakan benar-benar sempurna. Kedua melafadzkan berbagai bacaan rukuk yang disyariatkan.
Ketiga adanya saktah,yakni pemberhentian sejenak setelah melafalkan bacaan-bacaan rukuk tersebut dalam durasi sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing. Durasi tiga detik, lima detik, sepuluh detik dan silakan mengerjakannya dalam kadar kemampuan.
Upayakan tiga faktor utama di atas tidak terabaikan, sehingga terasa betul nikmatnya shalat menghadap ke haribaan Ilahi.
Agar dipahami bahwa orang yang dalam shalatnya tidak tumakninah, khususnya sewaktu rukuk dan sujud, maka orang tersebut dikategorikan pencuri shalat. Dan itulah jenis pencurian yang paling buruk menurut Rasulullah SAW.
Tolok ukur seseorang jika dalam rukuk dan sujudnya dapat melakukannya secara tumakninah, maka dalam seluruh gerakan shalatnya tentu lebih dapat melakukannya dengan tumakninah pula. Dengan demikian sikap tumakninah, bukan hanya sewaktu rukuk dan sujud, melainkan pada setiap gerakan dalam shalat.
Hadits Abu Qatadah
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: (ذُكِرَتْ السَّرِقَةُ عِنْد رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ: أَيُّ السَّرِقَةِ تَعُدُّونَ أَقْبَحُ، فَقَالُوا: الرَّجُلُ يَسْرِقُ مِنْ أَخِيهِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: إِنَّ أَقْبَحَ السَّرِقَةِ, الَّذِي يَسْرِقُ صَلَاتَهُ, قَالُوا: كَيْفَ يَسْرِقُ أَحَدُنَا صَلَاتَهُ؟ قَالَ: لَا يُتِمُّ رُكُوعَهَا, وَلَا سُجُودَهَا, وَلَا خُشُوعَهَا) وَفِي رِوَايَةٍ: لَا يُقِيمُ صُلْبَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ
Abu Qatadah RA berkata: (Disebutkan perihal pencurian di sisi Nabi: Pencurian apa yang paling buruk. Seorang menjawab: Mencuri harta saudaranya. Lalu Nabi SAW bersabda: Pencurian yang teburuk adalah yang mencuri shalatnya. Mereka bertanya: Bagaimana wujudnya? Nabi SAW menjawab: Ia tidak menyempurnakan ruku’, sujud, dan khusu’nya) Dalam riwayat lain: Tidak menegakkan tulang sulbinya saat rukuk dan sujud. (HR Ibnu Khuzaimah: 663; Ibnu Hibban: 1888; Ahmad: 11549, 22695; Baihaqi dalam Syuabul Iman: 3115)
Hadits Abu Sa’id al-Khudri
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ أَسْوَأَ النَّاسِ سَرِقَةً، الَّذِي يَسْرِقُ صَلَاتَهُ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْرِقُهَا؟ قَالَ: لَا يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلَا سُجُودَهَا
Dinarasikan Abu Sa’id al-Khudri ra., Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya paling buruknya pencurian adalah yang mencuri shalat. Mereka bertanya: Bagaimana wujudnya? Nabi SAW menjawab: Ia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya. (HR Ahmad: 11532)
Hadits Abu Hurairah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَسْوَأُ النَّاسِ سَرَقَةً الَّذِي يَسْرِقُ صَلَاتَهُ، قَالَ: وَكَيْفَ يَسْرِقُ صَلَاتَهُ؟ قَالَ: لَا يُتِمُّ رُكُوعَهَا، وَلَا سُجُودَهَا
Dinarasikan Abu Hurairah RA Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya paling buruknya pencurian adalah yang mencuri shalat. Mereka bertanya: Bagaimana wujudnya? Nabi saw. menjawab: Ia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. (HR Ibnu Hibban: 1888)
Hadits Nu’man bin Murrah
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ مُرَّةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَا تَرَوْنَ فِي الشَّارِبِ وَالسَّارِقِ وَالزَّانِي؟ وَذَلِكَ قَبْلَ أَنْ يُنْزَلَ فِيهِمْ، قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ, قَالَ: هُنَّ فَوَاحِشُ، وَفِيهِنَّ عُقُوبَةٌ، وَأَسْوَأُ السَّرِقَةِ الَّذِي يَسْرِقُ صَلاَتَهُ، قَالُوا: وَكَيْفَ يَسْرِقُ صَلاَتَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: لاَ يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلاَ سُجُودَهَا.
Dinarasikan Nu’man bin Murrah, Nabi saw bersabda: Tahukah kalian tentang peminum, pencuri dan pezina? Hal itu disebutkan sebelum turunnya ayat. Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Nabi bersabda: Semua itu adalah keji, padanya ada sangsi hukuman, dan seburuk-buruk pencuri adalah yang mencuri shalatnya. Mereka bertanya: Bagaimana wujudnya? Nabi saw. menjawab: Ia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya. (HR Malik: 462)
Editor Mohammad Nurfatoni