PWMU.CO – Ketika siswa Spemdalas bicara outfit (berpakaian) yang Keren tapi Syar’i di acara Kajian Muslim Milenial (Kammil), Jumat (1/9/2023).
Dalam materi yang merupakan kelanjutan kegiatan Kammil pekan lalu, Jumat (25/8/2023) yang lebih mengarah ke teori, siswa Kelas IX E Muhammad Devano Ralf lebih memberikan contoh pada siswa putra kelas VII-IX SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur bagaimana keren tapi syar’i.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Taqwa Spemdalas, Davino sapaan akrabnya memberikan contoh penggunaan baju yang cocok dan tepat digunakan dalam ibadah, kegiatan atau acara, maupun hangout.
“Meskipun aurat laki-laki hanya mulai dari pusar sampai ke lutut, tapi sebaiknya memakai pakaian yang menutupi tubuhnya agar terlihat sopan. Maka ketika saat ibadah ya harus menggunakan baju yang terbaik dan cocok,” katanya.
Dia menuturkan, dalam Surat al-A’raf ayat 26, Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat.
Dalam memberikan gambaran baju yang keren tapi syar’i, dia dibantu 7 siswa di kelasnya dalam mempraktikan penggunakan baju-baju yang menutupi aurat
“Teman-teman, saya akan tampilkan teman-teman saya yang menggunakan outfit yang keren tapi syar’i. Mulai dari outfit untuk shalat di masjid atau mushalah, untuk olahraga, ke mall, maupun ke pantai,” jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, teman-teman harus mengerti bahwasannya penggunaan outfit tidak boleh ketat, apalagi sobek-sobek. “Teman-teman harus mengerti dan paham tentang hal ini,” tegasnya.
Muslim Millenial
Davino menjelaskan sebagai seorang remaja muslim milenial kita harus bisa memakai pakaian sesuai dengan tempatnya. Hal ini harus digunakan dengan tepat. Jangan sampai, ingatnya, remaja muslim tidak paham atau malah menggunakan pakaian yang tidak sopan atau auratnya kelihatan.
“Jangan sampai kita berpakaian yang melanggar syar’i. Teman-teman juga harus memegang komitmen ini. Berpakaian yang melanggar sya’i tidak baik,” ungkapnya. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.