Rahasia Ketua PDNA Gresik Juara Nasyiah Inspiratif

Fatma Hajar Islamiyah MPd, Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Gresik. (Fatma Hajar Islamiyah for PWMU.CO)

PWMU.CO – Rahasia Ketua PDNA (Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah) Kabupaten Gresik periode 2022-2026 Fatma Hajar Islamiyah MPd juara III Nasyiah Inspiratif terungkap.

Kabar bahagia pemenang lomba Nasyiah Inspiratif diumumkan melalui akun Instagram Nasyiahjatim , Jumat (1/9/2023). Lomba ini digelar Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur dalam menyemarakkan Agustusan. Juara I diraih oleh Zahrotul Janah SKomp MM (PDNA Banyuwangi dan Juara II oleh Isna Hidayati Efendi (PDNA Kota Batu.)

Berdasarkan poster yang diunggah akun resmi Instagram Nasyiahjatim, ada beberapa syarat peserta. Di antaranya anggota aktif NA dan melakukan aktivitas pengabdian minimal 3 tahun, kreatif dan inovatif, unik atau memiliki ciri khas, konsisten terjaga, dan agen perubahan bagi lingkungan sekitar.

Kemudian pada rentang 8-20 Agustus 2023, peserta mengirimkan tulisan esai bertema 'Perempuan Inspiratif Versi Terbaikku'. Peserta juga diminta mengirim video kegiatan pengabdian kepada masyarakat berdurasi 3-5 menit.

Kepada PWMU.CO, Fatma menceritakan awalnya tak berniat mengikuti lomba ini. Sebab dia berharap ada kader Nasyiah Gresik yang mewakili. Pasalnya, ia telah membagikan poster lomba ke grup-grup WhatsApp Nasyiah Gresik, termasuk grup yang berisi para Ketua PCNA di Kabupaten Gresik.

Hingga pada hari-H deadline pengumpulan, Ketua PWNA Jatim Desi Ratna Sari SH membagikan poster lomba itu kepadanya. Saat dia bertanya apakah sudah ada yang mendaftar dari Gresik, kata Desi belum ada.

Akhirnya, sepulang dari jamaah shalat Isya di mushala depan kosnya, pikiran Fatma tak tenang. "Gimana ya kok belum ada yang mendaftar," pikirnya. Meski beberapa hari sebelumnya ada seorang kader Nasyiah Gresik yang mengabarkan ingin mencoba ikut, tapi nyatanya sampai bakda Isya itu belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait keikutsertaannya.

Fatma pun tergerak menulis apapun yang terlintas di benaknya hingga pukul 20.30 WIB. Setelah itu, dia lanjut bikin video inspiratif. "Aku nggak punya video, mau syuting juga gelap sudah malam, akhirnya aku mengumpulkan foto lama, tak rangkai, tak kasih suara," terangnya, Jumat (1/9/2023).

Baca sambungan di halaman 2: Esai Inspiratif

Fatma Hajar Islamiyah MPd (kanan) saat menghadiri Musywil Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur. Rahasia Ketua PDNA Gresik Juara Nasyiah Inspiratif (Fatma Hajar Islamiyah for PWMU.CO)

Esai Inspiratif

"Menjadi santri pondok pesantren adalah impian, tetapi itu menjadi salah satu mimpi yang tak sampai. Sehingga menempa diri dengan terbuka terhadap diskusi dan nasihat menjadi salah satu cara untuk terus memperbaiki diri." Demikian kalimat pembuka esai yang mengantarkan Fatma meraih juara.

Perempuan kelahiran Sugio, Lamongan, ini lantas berbagi pesan Pendiri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal yang menguatkan langkahnya sebagai guru. " Atthariqatu ahammu minal maddah, wal mudarrisu ahammu minat-thariqah, wa ruhul mudarris ahammu minal mudarris . Bahwa metode pembelajaran itu lebih penting dari materi, guru lebih penting dari metode, dan jiwa guru lebih penting dari guru itu sendiri," tulisnya di esai sepanjang 2,5 halaman itu.

Peraih wisudawan terbaik Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) pada 2020 itu lantas menyatakan, raihan ini menghentikan langkahnya sejenak untuk merenung. "Merenungkan tentang apa perubahan yang harus dilakukan, jika tiada beda dengan lainnya maka tentu predikat tersebut tak bernilai adanya," tulisnya.

"Sejak itu, komitmen menjadi guru bahagia mengantarkan saya pada kelas-kelas di luar kelas. Ialah mengajar tidak sekadar tentang nilai tetapi berupaya menjadikan setiap pertemuan bernilai. Baik di kelas (di sekolah) maupun forum-forum diskusi dengan beraneka ragam kajian," lanjut guru yang sehari-harinya mengabdi di SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik itu.

Dia lantas menyebutkan bagaimana tawadhu dan berimbang sebagai identitas guru bahagia. "Sebagaimana Nasyiatul Aisyiyah menyiratkan kerendahan hati yang disimbolkan padi. Guru bahagia berkarakter terbuka terhadap ilmu pengetahuan, kerendahan hati yang membawa pada kehausan akan inovasi dan pembaharuan serta tak mudah merasa puas. Karena sejatinya saat mengajar, guru juga belajar," terangnya.

Resmi sebagai alumnus Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) secara berurutan pada 2021, Fatma melanjutkan perkaderan menuju NA. "Bermuhammadiyah adalah wujud keberimbangan hidup kader. Karena tak sekadar berpikir untuk diri sendiri melainkan mau dan mampu menshodaqohkan waktunya untuk kemaslahatan ummat," jelas Fatma.

Baginya, berliterasi juga menjadi jati diri kader. "Sehingga kering rasanya jika lama tiada goresan tinta. Di antara waktu mengajar dan bernasyiah, berkontribusi dalam bidang literasi juga kerap saya upayakan untuk berjalan beriringan. Menjadi kontributor portal berita PWMU.CO salah satunya," ungkapnya.

Sejak berkuliah hingga kini, Fatma aktif menulis agenda sosial, sekolah, kegiatan di lingkungan Muhammadiyah hingga kilas balik kader. Dia menilai, aktivitas tersebut juga menjadi bagian dari keberimbangan hidup yang akan membantunya melatih gaya komunikasi saat mengajar.

Esai inspiratif selengkapnya silakan baca di sini UNDUH

Baca sambungan di halaman 3: Apresiasi Sekolah

Fatma Hajar Islamiyah MPd saat menjadi pemateri mewakili Nasyiah GKB di Mugeb Care 2021, berbagi kepada Nasyiah Golokan. Rahasia Ketua PDNA Gresik Juara Nasyiah Inspiratif (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Apresiasi Sekolah

Kemenangan Fatma dalam lomba ini turut menjadi kabar bahagia bagi keluarga besar SD Mugeb. Kepala Sekolah Mochammad Nor Qomari SSi menyatakan ikut bersyukur atas prestasi Fatma yang telah mengabdi sebagai guru di sekolah ramah anak itu. "Selamat, semoga terus menginspirasi!" ucapnya, Jumat (1/9/2023).

Ari, sapaan akrabnya, kemudian berpesan, "Terus upgrade kebaikan dengan menebar inspirasi kebaikan lainnya. Guru maupun karyawan lainnya agar bisa meniru dengan prestasi-prestasi di bidangnya masing-masing. Baik itu di organisasi otonom (Ortom) maupun terkait pengajaran di kelas."

Ketua Forum Silaturahmi dan Komunikasi Kepala Sekolah-Madrasah Muhammadiyah (Foskam) Kabupaten Gresik ini berharap, dengan ini guru tidak hanya menjadi pendidik. "Tapi naik tingkat jadi leader! Dari prestasi ini beliau sangat menyiapkan diri menjadi pemimpin di Ortom maupun PDNA yang kita ketahui selama ini berkinerja baik," tegasnya.

Sebab Ari menyadari, tantangan di amal usaha Muhammadiyah (AUM) itu berbeda-beda, mulai dari yang kecil sampai besar. "Semoga menginspirasi kader Nasyiah lainnya," tambahnya. (*)