PWMU.CO – PM Malaysia Anwar Ibrahim menerima delegasi tokoh Islam Indonesia, di Jakarta (4/9/2023). Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim berada di Jakarta untuk menghadiri ASEAN Summit.
Delegasi tokoh Islam Indonesia, yang dipimpin mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof Dr M Din Syamsuddin, terdiri dari Dr Jeje Jaenuddin (Ketua Umum PP Persatuan Islam), Prof Dr Ja’far Hafsah (Wakil Ketua Umum ICMI), Dr Yusnar Yusuf (Mantan Ketua Umum PB Al-Washliyah), dan Komjen Pol (Purn) Dr Syafruddin (Wakil Ketua Umum DPP Dewan Masjid Indonesia).
Lainnya: Prof Dr Amal Fathullah Zarkasyi (Presiden Universitas Darussalam/Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor), Dr Khofifah Indarparawansa (Ketua Umum PP Muslimat NU), Dr Sabriati Aziz (Ketua Dewan Penasihat Wanita Hidayatullah), Dra Marfuah Mustofa MPd (Ketua Umum PP Wanita Islam), Dra Mufidah Aziz (PP Wanita Al-Irsyad), Dr Syifa Fauzia (Ketua Umum PP Badan Kontak Majelis Taklim), dan Dr Rashda Diana LcMA (Pengasuh PMI Dea Malela, Sumbawa).
Dalam pertemuan singkat yang berlangsung akrab dan terbuka itu dibahas Wawasan Negara Madani yang digagas Anwar Ibrahim. Topik lainnya ialah pentingnya peningkatan kerja sama antara kedua bangsa serumpun, baik antara rakyat dengan rakyat, maupun antara rakyat (umat Islam Indonesia) dan negara (Pemerintah Malaysia).
Dalam dialog itu, Din Syamsuddin menyatakan jika kerja sama umat Islam Indonesia-Malaysia berhasil maka akan mewujudkan ramalan mantan Maha Guru Studi Islam University of Chicago Prof Fazlurrahman bahwa kawasan Asia Tenggara akan menjadi episentrum kebangkitan peradaban Islam masa depan.
Untuk itu Din Syamsuddin mengharapkan Wawasan Madani Anwar Ibrahim dapat berjaya dan memajukan tidak hanya negara tapi juga masyarakat. “Kekuatan Wawasan Madani Anwar Ibrahim terletak pada pemaduan antara negara dan masyarakat,” kata Din zSymsuddin dalam keterangan tertulis yang diterima PWMU.CO Selasa (5/9/2023) malam.
Para tokoh bersepakat bahwa untuk perwujudan cita-cita demikian perlu diarusutamakan Wawasan Islam Jalan Tengah (wasatiyyah). Umat Islam harus menjadi umat tengahan (ummatan wasathan), yaitu umat yang terbuka dengan menjunjung tinggi kemajemukan, moderat dan toleran terhadap perbedaan, dan selalu bersedia hidup berdampingan secara damai serta bekerja sama dengan umat agama-agama lain untuk kemajuan bersama. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni