PWMU.CO – Makna Musyawarah Cabang (Musycab) Ke-10 Muhammadiyah dan Aisyiyah Asembagus terungkap.
Musycab yang akan diadakan di Aula Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, Situbondo, Ahad (10/9/2023) mendatang ini mengangkat tema ‘Membumikan Islam Berkemajuan Menuju Asembagus Maju’.
Ketua Panitia Musycab Imam Junaidi SPd yang menggagas pembuatan logo musycab mengungkap maknanya. Imam menerangkan, di logo tersebut ada daun asam. Ini simbol Kecamatan Asembagus sebagai wilayah penghasil buah asam terbanyak di Situbondo.
Adapun layar perahu simbol wilayah perairan laut di Kecamatan Jangkar yang merupakan pelabuhan utama di Kabupaten Situbondo. “Pelabuhan itu menghubungkan Situbondo dengan Pulau Madura,” ungkapnya.
Ada pula gunung dan aliran air yang menggambarkan wilayah Kecamatan Banyuputih. “Simbol dalam logo musycab menggambarkan keadaan tiga kecamatan. Yaitu Asembagus, Jangkar, dan Banyuputih karena PCM Asembagus membawahi tiga kecamatan tersebut,” jelas Imam.
Warna logo Musycab didominasi biru dan oranye. Warna biru identik dengan suasana melankolis, profesional, kepercayaan, dan simbol kekuatan.
“Kekuatan ini merupakan gambaran dari persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah yang terus berkembang dan menciptakan pembaharuan-pembaharuan dalam kehidupan sosial, berbangsa dan bernegara, terutama dalam paham agama,” tambahnya.
Kata Imam, warna oranye berkaitan dengan kreativitas dan inovasi. Biasanya sering digunakan pada desain untuk menciptakan kesan menarik dan cerah. Ini sebagaimana Muhammadiyah dan Aisyiyah yang selalu mencerahkan bagi semesta.
Di logo ini terdapat tulisan Arab Muhammadiyah dan Aisyiyah yang bermakna organisasi masyarakat Islam yaitu Muhammadiyah dan Aisyiyah. (*)
Penulis Nurul Karimah Mursyidah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni