PWMU.CO – Dakwah komunitas menjadi kajian Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Barat dalam Gerakan Subuh Mengaji Rabu (6/9/2023) pukul 05.15-06.30 melalui Zoom dan live channel YouTube TVMu.
“Alhamdulillah bersyukur kita kepada Allah SWT yang mana pada hari ini, kita melanjutkan tadarus kita dalam Gerakan Subuh Mengaji ‘Aisyiyah Jawa Barat, yang mana pada hari ini sudah memasuki edisi ke 305 di tahun yang ke tiga,” ucap Entoh Wahyu Mujaddid Rais, MC pada acara tersebut.
Kegiatan ini mengundang narasumber Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muchamad Arifin SAg Mag. Dia membawakan tema Dakwah Komunitas Hadir Mencerahkan dan Menggembirakan.
Arifin mengawali kajiannya dengan mengajak jamaah agar bersyukur kepada Allah atas nikmat kehidupan yang telah dianugerahkan saat ini. ia lantas membacakan sebuah ayat:
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. (an-Nahl 78).
Arifin juga mengingatkan bahwa manusia di mata Allah sama, namun yang membedakan adalah bagaimana manusia itu mengisi kehidupannya dengan hal yang bermanfaat atau sebaliknya. Salah satu aktivitas yang mulia yang bisa mengisi kehidupan seorang Muslim adalah berdakwah.
“Di Muhammadiyah kita punya sasaran dakwah yaitu sasaran utama, sasaran umum, dan sasaran khusus. Sasaran khusus diserahkan oleh Muhammadiyah di lembaga dakwah komunitas,” ungkap Arifin.
Arifin menuturkan bahwa pendiri Muhammadiyah sendiri, KH Ahmad Dahlan banyak memelopori dakwah komunitas sejak awal berdirinya Muhammadiyah.
“Dari yang sebelumnya sudah ada lembaga dakwah khusus, kemudian akhirnya pada Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Solo, diperjelas lagi menjadi lembaga dakwah komunitas,” terangnya.
Arifin menyampaikan bahwa spirit dakwah komunitas diilhami salah satunya oleh al-Hujurat ayat 13.
“Bahwa Allah menciptakan manusia dari laki-laki dan perempuan Adam dan Hawa, lalu menjadi berbagai macam suku dan bangsa. Maka kita memang menghadapi komunitas yang beragam sehingga membutuhkan metode yang berbeda,” jelasnya.
Ia lantas menegaskan bahwa al-Qur’an juga telah memerintahkan agar dakwah dilakukan dengan dengan bahasa yang sesuai. Hal ini sesuai dengan surat Ibrahim ayat 4.
“Dan dakwah dengan bil hikmah, dengan bijaksana, sesuai Surat an-Nahl ayat 125, Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran,” terangnya.
Baca sambungan di halaman 2: Sasaran Dakwah Komunitas