PWMU.CO – Mastama (Masa Ta’aruf Mahasiswa) Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) resmi dibuka, Senin (4/9/2023).
Mengusung tema ‘Harmoni dalam Ilmu, Etika dalam Aksi’, Mastama diikuti 850 mahasiswa baru Umla tahun akademik 2023-2024. Di halaman Umla sore itu hadir Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Muhammad Sholihin Fanani MPSDM, Rektor Umla Prof Dr Abdul Aziz Alimul Hidayat SKep Ns MKes beserta jajarannya, dan seluruh dosen.
Saat sambutan, Ketua Panitia Mastama Suyitno SE MM mengucapkan terima kasih kepada jajaran rektorat yang telah memberikan fasilitas luar biasa sehingga Mastama berjalan lancar. “Tentu tanpa dukungan dan support dari pimpinan, maka kami tidak akan bisa menyelenggarakan secara maksimal kegiatan Mastama tahun ini,” ujar Yitno, sapaan akrabnya.
Dia juga berterima kasih kepada seluruh panitia yang telah meluangkan waktunya untuk menyukseskan Mastama tahun ini. Kepada 850 mahasiswa baru (maba) Umla, Yitno berpesan, “Teruslah bersemangat mencari ilmu di Umla tercinta. Insyaallah Anda akan diantarkan pada cita-cita dan tujuan Anda. Karena tagline Umla yaitu ‘Lulus cepat mendapatkan pekerjaan’. InsyaAllah akan kami buktikan!”
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Umla Drs Muntholib Sukandar dalam sambutannya mengajak seluruh hadirin–terutama maba–mengucapkan hamdalah. “Alhamdulillah, karena sekarang sudah menjadi keluarga besar dari Umla,” ujarnya.
Dia lantas mengingatkan, “Anak-anak yang sebaya dengan kalian mungkin mereka mempunyai keinginan untuk dapat seperti kalian semua yaitu menjadi mahasiswa Umla. Tetapi cita-cita itu kandas karena ada masalah yang mereka alami. Maka bersyukurlah kepada Allah SWT,” ajaknya.
Selama Mastama, kata Muntholib, maba akan dikenalkan satu per satu secara detail tentang Umla. “Akan dikenalkan juga tata cara hidup dan berkegiatan di Umla mulai kalian masuk sampai kalian lulus,” paparnya.
Maka pihaknya berpesan, “Jangan tinggalkan guru-guru kalian, karena jika kita tinggalkan, maka ilmu yang kalian dapatkan tidak akan bermanfaat.”
Dia juga mengajak maba untuk menaati guru. “Karena tanpa taat kepada guru, maka semua ilmu yang kalian dapatkan tidak akan berarti apa-apa,” pesannya.
Taatlah kepada orangtua dengan penuh syukur juga dia imbau. Karena orangtua telah membanting tulang untuk kepentingan mereka semua.
Baca sambungan di halaman 2: Cita-Cita Umla