PWMU.CO – Siswa Smamita mengikuti kegiatan Tasmik hafalan al-Quran yang bertempat di Masjid Manarul Ilmi, Jumat (1/9/2023).
Kegiatan SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo Jawa Timur ini diikuti 70 siswa, mulai dari kelas X 4, XI IPA 4 dan XII IPA 4.
Staff Bidang Urusan Ismuba Donny Afif SPd mengatakan Tasmik al-Quran Juz 30 ini adalah kegiatan kelulusan tahfidh (menghafal) al-Quran yang ditandai dengan memperdengarkan bacaan al-Quran.
“Mereka melakukan menyimak dan membenarkan jika ada kesalahan di hadapan siswa kelas tahfidh, khususnya dan bapak ibu guru serta wali siswa,” katanya.
Dia menuturkan, adanya kegiatan tasmik ini harapannya siswa Smamita, khususnya kelas tahfidh lebih semangat lagi dalam menghafalkan al-Quran dan mampu membanggakan orangtua, agama dan sekolah.
Hal senada disampaikan oleh Edwin Yogi Laayrananta MIKom. Kepala Smamita ini mengajak siswa untuk terus bersemangat mempelajari al-Quran, membaca, menghafal, memurojaah, mentadaburi dan mengamalkannya.
“Menurut hadist Nabi Muhammad SAW, Khoirukum man ta’allamal Qur’an Wa’allamahu. Yang mana artinya adalah sebagai berikut. Sebaik-baik di antara kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya,” jelasnya.
Dia menyampaikan, jikalau menghafal adalah tanda cinta kepada al-Quran, maka murojaah adalah tanda kesetiaannya.
Tasmik Hafalan Al-Quran
Donny Afif menjelaskan, kegiatan tasmik hafalan al-Quran ini adalah kegiatan yang rutin dilakukan 2 pekan sekali di hari Jumat, mulai pukul 07.30 – 09.45 WIB.
“Hari ini adalah pertama kalinya kegiatan tasmik ini dilaksanakan di tahun ajaran 2023/2024. Siswa yang bertugas menghafal al-Quran adalah Alifian Wildan Hidayatullah dari kelas XII IPA 4. Wildan menghafalkan 2 juz sekali duduk yang diselesaikan dalam waktu kurang lebih 2 jam,” tuturnya.
Dia mengatakan, kegiatan tasmik ini juga disiarkan live melalui instagram Smamita yaitu @smamita18.
Kesiapan mental dalam menghafal al-Quran, lanjutnya, merupakan kunci suksesnya kegiatan tasmik. Hal ini dirasakan siswa kelas XII IPA 4 Wildan. Dia merasa siap dan percaya diri menjadi peserta tasmik perdana di smamita.
Baginya, memperdengarkan hafalan Quran bukanlah hal asing dan lumrah saja saat dirinya masih dibangku pesantren. “Alhamdulillah tidak ada kesulitan, karena di pesantren juga dulu sebelum pulang selalu harus setoran hafalan, jadi tidak kaget dan pede aja pas tasmi’ kemarin,” ucapnya. (*)
Penulis Erna Mufidah. Editor Ichwan Arif.