PWMU.CO – Siswa Smamsi belajar melakukan kunjungan belajar dengan mengunjungi kerajinan Delima Bali Hand Crafts di Desa Purwoda di Sidayu, Kamis (7/9/2023).
Ketua Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Eny Humaidah SPd menjelaskan siswa SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik Jawa Timur melakukan belajar dari permasalahan atau fenomena yang bisa diamati di lingkungan sekitarnya.
“Adapun tema yang diangkat adalah gaya hidup berkelanjutan. Berupa kegiatan resin sebagai alternatif yang memanfaatkan pengolahan limbah organik (daun, bunga, dan ranting) untuk menghasilkan karya seni unik,” katanya.
Dia menuturkan, tujuan dari kegiatan ini mengenalkan tentang manfaat resin yang bisa digunakan untuk membuat kerajinan tangan, pelapis dari furniture dan bahan utama pembuatan komponen bodi mobil.
“Kegiatan ini dilaksanakan kelas Fase E yang berjumlah 22 siswa yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan guru pendamping sebanyak 4 orang,” jelasnya.
“Dipilihnya lokasi kerajinan ini sebab tempatnya dekat dengan sekolah. Jadi cukup ditempuh dengan jalan kaki saja. Selain itu, pemilik tempat kerajinan itu termasuk alumni Smamsi yang lulus tahun 1998,” tambahnhya.
Kegiatan Meresin
Atho’ul Khasib pendiri kerajinan menjelaskan alat yang digunakan berupa cetakan, gelas pencampur adonan, stick pengaduk, pincet, kertas amplas ukuran 240, 1000 dan 2000, kain poles, obat poles langsol, dan bor kecil.
“Selanjutnya bahan yang dibutuhkan adalah resin, katalis (pengering), isian (limbah organik), hiasan lain, seperti glitter, pasir pantai, kerang, dan ring gantungan kucir,” tuturnya.
Dia menyampaikan, sedangkan langkah-langkah kerja dalam perbuatan karya seni dari resin antara lain, siapkan alat dan bahan terlebih dahulu, mencampurkan resin dan katalis dalam gelas pencampur, aduk adonan resin dan katalis menggunakan stick pengaduk.
Setelah itu, lanjutnya, tuangkan adonan dalam cetakan sampai setengah penuh, tunggu sampai adonan resin dan katalis sedikit mengeras,letakkan isian limbah organik dan hiasan lain dalam cetakan.
“Tuangkan adonan sampai penuh pada cetakan. Tunggu sampai adonan kering hingga menjadi gantungan kunci, kemudian pisahkan dari cetakan. Kemudian amplas gantungan kunci dengan amplas ukuran 240. Amplas kembali dengan amplas ukuran 1000 dan dilanjutkan ukuran 2000,” jelasnya.
Poles gantungan kunci dengan kain poles yang sudah tercampur obat poles. Masukkan logo Smamsi ke dalam gantungan kunci. “Terakhir, pasang ring pada gantungan kunci menggunakan bor kecil,” katanya.
Tiap anak membuat dua gantungan kunci. Gantungn kunci yang satu dikumpulkan di sekolah dan yang satunya dibawa pulang buat oleh- oleh.
“Anak-anak sangat senang dengan kegiatan tersebut. Mereka bisa belajar membuat gantungan kunci dari resin. Selain itu, mereka saling bekerja sama dan membantu antar kelompok untuk menciptakan dan menghasilkan produk tersebut,” katanya.
Kegiatan Seru
Eny menjelaskan, kegiatan ini mendapat antusias siswa. Mereka bisa melakukan hal baru membuat resin. Meskipun melelahkan sebab prosesnya lama membuat produk sekecil itu yang membutuhkan ketelatenan dan kesabaran.
“Mereka merasa tertantang dengan kegiatan itu karena kegiatan itu baru pertama diikutinya. Nantinya, hasil karya resin ini akan dijadikan sebagai pameran hasil karya siswa sepulang dari kerajinan ini,” katanya.
Dia berharap semoga dengan kegiatan P5 ini membantu siswa meningkatkan kualitas pembelajaran di luar kelas. Membentuk siswa terbiasa berpikir secara fleksibel, mengetahui proses pembuatan kerajinan resin untuk menumbuhkan bakat dan kreativitas siswa dalam bidang karya seni.
“Kegiatan P5 menjadi sarana untuk meraih Profil Pelajar Pancasila. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan sebagai proses penguatan karakter siswa, serta menjadi wadah untuk belajar dari lingkungan sekitar,” tandasnya. (*)
Penulis Chilmiyati. Editor Ichwan Arif.