Karya Monumental
Hana menerangkan, karya monumental yang dimaksud ialah karya yang mempunyai nilai abadi atau berlaku aspek monumentalnya. Pertama, rancangan dan karya seni rupa. Yaitu rancangan dan karya seni murni yang mempunyai nilai estetik tinggi. Misalnya seni patung, seni lukis, seni pahat, seni keramik, seni fotografi, dan sejenisnya.
Alternatif kedua, rancangan dan karya seni kriya. Yaitu rancangan dan karya seni yang mempunyai nilai keterampilan sebagaimana kerajinan tangan. Contohnya membuat keranjang, kukusan, mainan anak-anak, produk pembelajaran, patung peraga, dan sejenisnya.
Ketiga, rancangan dan karya seni pertunjukan. Berupa rancangan dan karya seni yang dalam penikmatannya melalui pedalangan, teater, rancangan iklan TV, rancangan program hiburan dan sejenisnya.
Keempat, karya desain. Yaitu sebagian dari karya seni rupa yang diaplikasikan kepada benda-benda kebutuhan sehari-hari yang mempunyai nilai guna. Misalnya desain komunikasi visual/desain grafis, desain produk, desain interior, desain industri tekstil, desain UI/UX website atau perangkat lunak, dan sejenisnya.
Kelima, teknologi tepat guna (TTG). Ini merupakan rekayasa teknologi dalam bentuk software dan hardwareyang memiliki nilai dan fungsi kebermanfaatan di masyarakat.
Alternatif terakhir, kata Hana, rancangan dokumen akademik yang memiliki nilai dan fungsi kebermanfaatan di masyarakat.
Jalur Lomba
Ada pula jalur kelulusan melalui partisipasi pada lomba tingkat nasional dan internasional. Ada beberapa kriteria yang harus terpenuhi.
Pertama, diselenggarakan oleh universitas dengan status akreditasi minimal B atau Asosiasi Profesi/Keilmuan bereputasi atau BUMN atau perusahaan multinasional. Sedangkan untuk lomba tingkat nasional, minimal peserta asal dari lima provinsi. “Untuk ranah internasional, lomba minimal diikuti oleh dua negara,” imbuh Hana.
Itulah beberapa alternatif kelulusan selain skripsi yang telah diterapkan di Umsida. “Dengan diterapkannya kebijakan ini akan mempermudah peluang mahasiswa untuk lulus sesuai dengan kemampuan di bidangnya,” harap Hana. (*)
Penulis Romadhona S. Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni