PWMU.CO – Sabtu (10/6), di Hotel Quest Jl Darmo Surabaya, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengundang Ketua Pipminan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jatim berserta Ketua MEK PDM dan Ketua Majelis Tabligh, serta Ketua KBIH Muhammadiyah yang ada di Jatim. Tujuannya, untuk mensosialisasi biro travel, tour, umroh, dan haji yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah.
Ketua MEK PWM Jatim Indar Indra N. Fauzi mengatakan adapun paket umroh yang ditawarkan adalah Platinum, Gold, Silver, Bronze, dan Budget dengan harga yang paling murah sekirat Rp 20 juta. ”All in. Harga mengikat hingga berangkat,” ujarnya.
(Baca:Gelorakan Jihad Ekonomi, Muhammadiyah Bubutan Luncurkan Unit Usaha Produk-Jasa)
Indra menerangkan karena BMI Tour sebagai provider visa, maka pengurusan dan penerbitan bisa dilakukan dalam dua hari. ”Jadi berangkat umroh layaknya seperti bepergian ke Jakarta,” terangnya.
Hal ini bisa dilakukan, kata Indra karena PT Daya Matahari Utama (DMU) sebagai badan usaha milik PWM Jatim telah bekerjasama dengan Mohammed Yousuf M. A. Naghi dan Sons Group untuk mendirikan PT Badir Matahari Internasional. Sebuah perusahaan yang mengurusi pemenuhan kebutuhan visa, akomodasi, dan paket jamaah haji atau umroh di Indonesia.
Mohammed Yousuf M. A. Naghi and Sons Group itu sendiri, lanjut Indra merupakan perusahaan papan atas dan termasuk dalam 10 perusahaan terbaik di Saudi Arabia. Naghi and Sons Group mempunyai usaha di bidang otomotif, hotel, ritel, restoran, farmasi, dan travel.
(Baca juga: Luncurkan Situs Jual-Beli MallMu.com, Pemuda Muhammadiyah Integrasikan Potensi Ekonomi Pesyarikatan)
”Muhammadiyah memiliki saham 45 persen dalam PT Badir Matahari Internasional melalui PT Daya Matahari Utama (DMU) yang sekarang sahamnya 99 persen milik PP Muhammadiyah,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT BMI Travel Mr Saleh Afdzal mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan pintu masuk awal untuk mengembangkan kerjasama dengan Muhammadiyah di berbagai bidang usaha lainnya. ”Muhammadiyah bisa juga menjalin kerjasama bisnis di di bidang yang telah digarap Mohammed Yousuf M. A. Naghi and Sons Group,” ungkapnya.
Saleh memperkirakan jama’ah umroh dari Indonesia ke depan mencapai 1 juta orang. ”Target awal cukup 10 persen saja yang berangkat umroh melalui PT BMI Travel. Atau 100 ribu orang yang berangkat umroh. Sehingga dibutuhkan lebih dari 2000 muthowif yang itu adalah ustadz-ustadz dan ulama tarjih Muhammadiyah. Sehingga umrohnya sesuai sunah dan syar’i banget,” paparnya.
Selain biro travel haji dan umroh, MEK PWM Jatim juga mengembangkan unit-unit bisnis lainnya. Beberapa unit bisnis yang sudah dikembangkan MEK PWM Jatim bersama dengan PT DMU meliputi kebutuhan sekolah seperti buku ajar Ismuba, seragam, dan ICT.
(Baca juga: Siswi SMAM 1 Gresik Ini Jalankan Bisnis Online Beromset Rp 1,5 Juta per Pekan)
”PT DMU turut mendirikan pabrik infus di Pasuruan dengan nama PT MJP Pharma, pendirian BPRS di Ponorogo dan sedang dirintis pendirian SPBU di Situbondo, bekerjasama dengan beberapa Universitas Muhammadiyah, dan PDM Situbondo,” kata Dirut PT DMU Abdullah Smith.
Smith menyebut sebagai bentuk penguatan PT DMU sebagai badan usaha milik Muhammadiyah. Mkaka dibentuk PT Cahaya Sang Pencerah sebagai holding company. Sementara ini PT DMU menjadi salah satu unit bisnisnya.
”Kini PT DMU telah memiliki aset lebih dari Rp 40 miliar. Untuk lebih mengefektifkan pengorganisasian perusahaan, PWM Jatim menyerahkan kepemilikan saham pada PT Cahaya Sang Pencerah ke PP Muhammadiyah,” tandasnya. (aan)