PWMU.CO – Urgensi Menjaga Lisan menjadi tema Kajian Rutin bulanan MBS Madinatul ilmi SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik pada Jum’at (8/9/2023).
Kajian ini mendatangkan Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (Kaprodi PAI) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Noor Amirudin SPdI MPdI sebagai pemateri.
Noor Amiridun yang juga anggota Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik itu dalam ceramahnya mengutip salah satu hadist riwayat Imam Bukhori. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik, atau diam.
Selanjutnya, dia menjelaskan tentang pentingnya menjaga lisan, karena akan berpengaruh pada keistiqomahan dalam beribadah.
“Manfaatnya sangat banyak, kita bisa istiqamah dalam beribadah dengan menjaga lisan, dengan berkata baik, berdzikir, berdoa semuanya bertumpu dari lisan,” katanya.
Ustadz Amir –sapaan akrabnya- melanjutkan, kita mesti bersyukur memiliki panca indra yang lengkap khususnya lisan sebagai alat untuk berbicara.
“Adik-adik di sini wajib bersyukur mempunyai lisan yang sehat, yang dapat berfungsi dengan baik. Mampu berbicara, mampu digunakan membaca al-Qur’an dan menghafalnya, serta melakukan ibadah-ibadah lainnya. Jadi harus dimanfaatkan dan dijaga dari keburukan,” tandasnya.
Bahas Ghibah di Sesi Tanya Jawab
Saat sesi tanya jawab, salah satu santriwati yang sekaligus Ketua Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) MBS madinatul Ilmi, Fina Nasyiatul bertanya tentang bagaimana menghindari ghibah.
“Ustadz, sekarang di mana-mana kebanyakan jika kumpul-kumpul pasti ada saja pembahasan tentang seseorang alias ghibah, bagaimana agar kita tidak tidak terjerumus dengan ghibah tersebut?” tanya Fina.
Ustadz Amir pun menjawab, ghibah ini memang sering dilakukan di sekitar kita apalagi oleh wanita-wanita.
“Jadi untuk menghindarinya bisa dengan mengalihkan pembicaraan, atau bisa dengan mengalihkannya dengan makan. Terakhir, jika tidak nyaman bisa meninggalkan perkumpulan tersebut,” tandas Ustadz Amir.
Kajian berdurasi satu jam yang dilaksanakan di Masjid Al-Qolam Smamsatu Gresik itu ditutup dengan doa kafaratul majelis oleh seluruh santriwati MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik. (*)
Penulis Hadiyatan Wasilah Editor Nely Izzatul