PWMU.CO – Roadshow di Palirangan, Jidor Surya Nada SMP Muhammadiyah 12 (SMPM 12) Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur mendapatkan apresiasi dan pujian dari penonton.
Hal itu karena siswa SMPM 12 Sendangagung yang baru berusia sekitar 13 tahun ini sudah berani tampil apik menggunakan alat musik jidor yang lebih besar, yang biasa digunakan para pemain senior.
Mereka tampil pada acara Syukuran Agustusan Gang Mbalong Dusun Palirangan, Desa Payaman, kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Jum’at (8/9/2023).
Acara tersebut ditonton ribuan masyarakat. Hal ini seperti menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak usia belia itu, untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam memainkan musik tradisional khas Sendangagung ini.
Faiz Zaid Ramadhan siswa Kelas 8A sebagai penabuh jidor, Agus Setio penabuh kendang, dan Muhammad Nabil Elzar 9E penabuh rebana. Mereka sepakat memilih alat yang biasa digunakan orang dewasa, milik Madrasah Aliyah Al Ishlah Sendangagung.
“Bawa yang besar alat jidornya, Pak. Biar suaranya kian menggelegar,” pinta Muhammad Nabil Elzar kepada Iwantoro SPd, salah satu Koordinator Jidor Surya Nada SMPM 12 Sendangagung.
Iwantoro pun mengabulkan permintaan pemain jidor itu, meskipun ada sedikit rasa khawatir, karena alat jidornya lebih berat.
“Ada kekhawatiran saya kalau mereka gak kuat, tapi kalau mereka yang minta pasti sudah mereka ukur, dan bagi saya itu merupakan kebanggan, karena mereka berarti sudah mulai paham nikmatnya irama musik jidor,” ucap guru MIM 13 Sendangagung ini kepada PWMU.CO.
Iwantoro mengatakan, alat yang lebih besar tentu menghasilkan suara yang lebih merdu dan menggema, dan itu penting bagi pemusik, agar lebih semangat, serta tidak terasa capek dalam bermusik.
Ketagihan untuk Undang Lagi
Salah satu pelatih jidor Zuhri Uhya juga merasa bangga karena anak-anak sudah naik selera bermusiknya, dan mereka ternyata sudah bisa mensiasati dengan cara bergantian alat musik.
“Ketika capek gendong kendang, Agus Setio akan bergantian sama Nabil Elzar yang megang rebana. Itu merupakan solusi jitu agar tidak capek, dan itu menandakan mereka sudah menguasai berbagai alat musik,” tutur Zuhri.
Kegiatan roadshow di Palirangan ini diawali dengan pawai mengelilingi Dusun Payaman bagian utara lalu ditutup dengan bermain jidor di panggung yang telah disiapkan panitia.
Di atas panggung, Jidor Surya Nada mempersembahkan lagu Lir Ilir, Perahu Layar, Burung Kutilang, Gambang Suling, Suwe Ora Jamu, Gilang Sipatu Gilang dan Sayonara sebagai salam perpisahan.
Sambutan tepuk tangan yang riuh dan meriah pun menggema saat lantunan Jidor Surya Nada usai dimainkan. Hal ini sebagai tanda kagum dan rasa suka masyarakat terhadap lantunan musik yang rampak nan harmonis ini.
Salah satu panitia bagian penampilan Abdul Kholiq Tokan SE merasa puas dengan apa yang disuguhkan group jidor Surya Nada Sendangagung ini.
“Luar biasa. Mewakili warga Palirangan saya menyampaikan matur sembah nuwun. Ojo kapok, Insya Allah kami ketagihan mengundang kembali,” pungkas ayah tiga anak ini. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Nely Izzatul