Siswa sebagai Subjek
Penasihat LSPTM Prof Ahmad mengaku merasakan manfaat dari LSLC, utamanya dalam menjadikan siswa sebagai subjek belajar sesungguhnya. Menurutnya ada yang esensial dari implementasi LSLC yang sangat sinergis dengan misi pendidikan di Muhammadiyah. Prof Ahmad dikenal sebagai tokoh yang selalu mengaitkan pembelajaran dengan tuntutan kurikulum.
“Sesungguhnya sebagian besar siswa tidak paham dengan tuntutan kurikulum, kondisi ini diperparah dengan miskonsepsi yang sering terjadi di kalangan para guru juga. Oleh karena itu pengkajian bersama terhadap materi dan model pembelajaran secara kolegial dan kontinyu menjadi esensial. Dan inilah sebagian dari hakikat lesson study,” ungkapnya
Ketua Majlis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr Khozin menyampaikan pihaknya memiliki kepentingan yang sama untuk membangun budaya mutu pembelajaran di sekolah baik dasar maupun menengah. “Oleh karenanya kehadiran lesson study memiliki relevansi yang tepat dengan program penjaminan mutu pembelajaran di sekolah,” ujarnya
Merujuk pada kepentingan tersebut, Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jatim ikut menghadirkan pakar lesson study kaliber Internasional dari Jepang Prof Manabu Sato untuk memberikan pencerahan mengenai sharing, learning and caring—suatu brand terbaru dalam lesson study kekinian.
Acara ini diselenggarakan di Gedung Muhammadiyah Jatim di Surabaya, dengan mengundang semua kepala sekolah Muhammadiyah dan 36 Ketua Majlis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah (PDM) se -awa Timur.
“Hal ini merupakan realisasi dan bentuk komitmen yang nyata kepada penguatan mutu pembelajaran di sekolah,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post