PWMU.CO – Dosen Unamin cerira karyawan Hotel Aston bingung dengan kehadiran orangtua mahasiswa yang memakai koteka pakaian khas daerah Papua yang hanya menutupi alat kemaluan laki-laki terbuat dari Moncong burung taong-taong (Riambo) dan kulit labu.
Inilah cerita Dosen Universitas Muhammadiyah Sorong atau Universitas Muhammadiyah Al-Amin (Unamin) Rizal Akib SPd MPd pada acara Focus Group Discussion (FGD) di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Senin (11/9/2023).
Dia menuturkan, wali mahasiswa tersebut tidak bermaksud merendahkan ataupun tidak menghormati kegiatan wisuda, tapi justru karena dianggap sebagai acara yang sakral sehingga mereka menggunakan pakaian adat.
Rizal menjelaskan Universitas Muhammadiyah Sorong lebih dikenal Unamin. Hal ini dilatarbelakangi UM Sorong berasal dari Unamin. ”Para pendiri Unamin adalah orang-orang Muhammadiyah yang mewakafkan Unamin untuk Muhammadiyah agar dapat berkelanjutan,” paparnya.
Kota Sorong saat ini, lanjutnya, merupakan Ibu Kota Provinsi pemekaran Papua Barat Daya. Dampaknya, maka saat ini masuk dalam otonomi khusus sehingga banyak permintaan kerja sama dan penerimaan bantuan dari pemerintah.
”Saat ini terjadi pergeseran yang semula peminat yang banyak adalah ilmu pemerintahan bergeser pada ilmu ekonomi dan bisnis di Fakultas Ekonomi dan Bisnis,” katanya.
Menimbah Imu
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Muhammadiyah Palopo Prof Dr Drs Suhardi M Anwar MM menyatakan Muhammadiyah Palopo masih tahap pembelajaran dan pembenahan yang lahir tahun 2018.
”Atas dasar tersebut kami mau belajar dan terus belajar untuk menimba ilmu sehingga dapat maju sama dengan perguruan tinggi Muhammadiyah yang lain,” paparnya.
Sama halnya dengan Sorong, Kota Palopo adalah salah satu Daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kota Palopo sebelumnya berstatus kota administratif sejak 1986 dan merupakan bagian dari Kabupaten Luwu berubah menjadi Kota Palopo setelah dimekarkan.
”Jadi ini juga membawa dampak kemajuan bagi UM Palopo yang merupakan hasil pengggabungan Akademi Kebidanan, STIE dan STKIP ini,” ungkapnya.
Tertarik Halal Center
Pada kesempatan ini baik UM Palopo maupun UM Sorong tertarik untuk membentuk halal center. Memang Halal Center tingkat Universitas didasari oleh surat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah nomor 205/I.0/A/2020 tanggal 2 Desember 2020 tentang Pembentukan Halal Center Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
Namun belum semua rektor atau pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah menerima surat ini disebabkan adanya pergantian atau alih pimpinan PTM tersebut. ”InsyaAllah dengan ini kami akan segera membentuk Halal Center sehingga dapat memberikan manfaat bagi umat,” Prof Dr Drs Suhardi M Anwar MM.
Saat ini, baru ada terdapat 23 Halal Center dari 173 PTM/A di Indonesia. Untuk Halal Center di luar Pulau Jawa terdapat di Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU), Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Muhammadiyah Makassar yang ketuanya saat ini menjadi ketua konsorsium halal center. (*)
Penulis Aries Kurniawan. Editor Ichwan Arif.