Lima K
Doktor lulusan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini juga menekankan kepada ratusan undangan untuk bisa memastikan apa yang dijalankan itu menghasilkan sesuatu yang sangat besar.
“Ada 5 K yang harus kita wujudkan. Kompak, kuat, kontorbusi, konsistensi, dan komitmen,” katanya.
Karena hidup ini berjamaah, lanjut dia, maka pastikan bahwa, pertama, semua komponen kompak. Jangan bercerai berai. Jika ada perbedaan ide gagasan, itu pasti. Tapi tetaplah kompak. Jangan sampai melahirkan permusuhan, perpecahan.
“Kekompakan yang kita bangun, harus mengarah pada penguatan. Yakni yang kedua adalah kuat, kokoh. Organisasi harus kuat, jamaah harus kuat, sekolah harus kuat, tidak boleh ada masalah,” katanya.
Ketiga soal kontribusi, dia mengatakan bagaimana supaya menjadi kokoh, maka, masing-masing pimpinan yang ada di dalamnya harus memberikan kontribusinya yang terbaik.
Jangan memberikan kotribusi yang ecek-ecek atau biasa-biasa saja. Berikan kontribusi yang terbaik untuk gerakan kita ini. Keempat, harus ada konsistensi. Kalau kita sudah berani ngomong A, tindakannya juga A.
“Dan K yang kelima adalah komitmen. Setelah kita kompak, kuat, kontribusi, dan konsistensi, jangan lupa kita harus komitmen,” ujarnya. (*)
Penulis Emil Mukhtar Efendi Editor Mohammad Nurfatoni