PWMU.CO – Enam hal yang perlu maba siapkan sebelum masuk kuliah dipaparkan Kepala Bidang (Kabid) Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Fajar Muharram SSos MIP.
Sebentar lagi akan dilaksanakan Forum Taaruf Mahasiswa (Fortama) selama tiga hari, masa transisi berperilaku dan kebiasaan di sekolah menuju kehidupan perkuliahan. Tujuannya sebagai pengenalan mahasiswa baru di lingkungan kampus.
Setelah mengikuti semua rangkaian Formata, maka mereka resmi menjadi mahasiswa di Umsida. Namun, ada beberapa hal yang harus disiapkan calon mahasiswa baru (camaba) sebelum mengikuti perkuliahan. Berikut enam hal yang harus disiapkan maba sebelum menjalani kuliahnya.
Pertama, niat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan karena banyak dari mereka memilih kuliah dengan tujuan tertentu. Fajar lantas memaparkan empat tipe mahasiswa, yaitu pragmatis, hedonis, kritis, dan konservatif.
Pertama, mahasiswa pragmatis. “Mahasiswa yang memikirkan bahwa kuliah hanya sekadar kuliah. Jadi setelah perkuliahan selesai, mereka pulang. Itu membuat mereka kurang mendapatkan relasi dan kurang pengenalan tentang kampus,” terang Fajar.
Kedua, mahasiswa hedonis. Tipe ini, kata Fajar, cenderung memilih kelompok tertentu (yang hedon) saat bergaul. Adapun mahasiswa yang paling dibutuhkan saat ini ialah tipe ketiga, yaitu kritis. “Saat ini, kita kekurangan tipe mahasiswa yang kritis. Peka terhadap isu-isu terkini dan juga aktif menanyakannya,” ungkapnya.
Tidak seperti mahasiswa yang konservatif, sambungnya, mereka menganggap bahwa kuliah bergantung kepada dosen, seperti halnya sekolah. Padahal, yang menemukan perkuliahan sebenarnya mahasiswa itu sendiri.
Mental
Kedua, mahasiswa perlu menyiapkan mental. Fajar menegaskan, keadaan di perkuliahan tidak sama seperti di sekolah. Memang di dunia kuliah mereka lebih bebas daripada di sekolah, namun hal ini justru membuat mereka harus kuat menghadapinya.
“Misal di tengah perkuliahan mereka mendapatkan pekerjaan, lalu lupa mengerjakan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Atau saat mahasiswa mendapatkan tugas tertentu yang disepelekan karena aturan di perkuliahan tidak seketat di sekolah. Dalam hal ini, mental diperlukan agar mahasiswa bisa berpikir stabil,” jelas Fajar.
Ketiga, pelajari jurusan. Saat mendaftar kuliah, tentunya calon mahasiswa baru mempelajari jurusan yang akan ia ambil. “Sebagai camaba, juga perlu mempelajari seluk-beluk jurusan tersebut. Misalnya mata kuliah yang diambil, jenis tugas yang diberikan, atau juga luaran dari jurusan yang dipilih,” paparnya.
Dengan mempelajari jurusan sebelum memutuskan kuliah, sambung Fajar, mahasiswa akan memiliki pandangan jangka panjang setelah menempuhnya. Jadi mahasiswa bisa fokus dan serius menjalankan kuliahnya.
Keempat, device yang mendukung. Selama masa kuliah, pasti membutuhkan peralatan yang bisa mempermudah tugas dan pekerjaan kampus lainnya seperti smartphone dan laptop. Jika memang belum memiliki device yang mendukung, mahasiswa bisa memanfaatkan fasilitas di kampus.
“Tidak semua mahasiswa memiliki device yang membantunya kuliah. Namun, jika mahasiswa tersebut aktif dan cekatan, mereka akan berpikir tentang bagaimana cara mengatasi keterbatasan tersebut. Itulah sebab mengapa mahasiswa baru harus memiliki niat untuk berkuliah,” ujar dosen Administrasi Publik ini.
Di Umsida sendiri sudah ada fasilitas yang mendukung mahasiswa untuk mengerjakan tugas perkuliahan. Seperti fasilitas komputer di perpustakaan, bahkan laboratorium yang sudah memadai dan mengikuti teknologi.
Kelima, mudah beradaptasi. “Camaba harus membiasakan diri beradaptasi di lingkungan kampus. Hal ini bertujuan agar lebih mudah menjalin relasi dan bersosialisasi dengan lingkungan kampus. Perlu diketahui bahwa membangun relasi saat kuliah merupakan hal penting yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa setelah lulus kelak,” imbuhnya.
Perhatikan Pakaian
Terakhir, maba perlu menyiapkan pakaian. Beberapa kampus memiliki regulasi yang berbeda. Di Umsida sendiri, saat mengikuti Fortama ada ketentuan pakaian tertentu untuk maba.
Di hari pertama Fortama 2023 (21/9/2023), camaba laki laki memakai atasan kemeja putih lengan panjang, almamater, dan berdasi hitam. Untuk bawahan, memakai celana hitam bukan berbahan jeans, serta bersepatu. Sedangkan camaba perempuan wajib memakai atasan putih lengan panjang beralmamater, dasi hitam, dan hijab putih.
Hari kedua Fortama 2023 (22/9/2023), camaba laki-laki memakai kemeja batik cokelat lengan panjang dengan celana kain berwarna hitam. Sedangkan camaba perempuan memakai kemeja batik cokelat lengan panjang dengan hijab dan bawahan berwarna hitam.
Di hari terakhir (23/9/2023), malam inagurasi, camaba laki-laki memakai atasan kaos Umsida beserta topi dengan bawahan celana kain hitam dan bersepatu. Sedangkan camaba perempuan memakai kaos Umsida, hijab putih, dan topi Umsida. Untuk bawahan tetap memakai rok hitam dan sepatu.
Selain maba, Umsida juga memiliki imbauan terkait aturan pakaian selama di kampus. Laki-laki berambut rapi, tidak beranting, harus berkemeja dan bercelana panjang, serta memakai sepatu. Untuk mahasiswa perempuan, rambut tertutup sempurna, kerudung menutup hingga dada, baju atasan menutup pinggul, tidak memakai bawahan legging, dan bersepatu. (*)
Penulis Romadhona S. Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni