PWMU.CO – Menurut Pengasuh Pondok Rokhullah Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, KH Sa’dullah Kastam, Islam itu telah ditetapkan oleh Allah sebagai agama yang terhormat dan diridhai. Selain itu, kata dia, Allah memberikan janji pada hambanya yang beriman dan serius dalam beribadah.
“Jika kita ahli ibadah maka akan diangkat jadi pemimpin. Juga akan dicabut rasa takut dari hati orang yang beriman,” ujarnya dalam ceramah Nuzulul Quran di Masjid Al Furqon Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Senin (12/6) malam.
(Baca: Ini Baru Istiqamah: 15 Tahun Ngabuburit sambil Ngaji Sorogan)
Tapi kenyataannya, kata Sa’dullah, umat Islam masih banyak yang menjadi ‘budak’, dihantui rasa takut, dan bahkan menistakan agamanya. “Jadi kesimpulannya, iman belum kuat dan ibadahnya belum serius,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, saat ini umat Islam Indonesia belum bisa berkuasa. Bahkan tidak dihormati dan tidak punya wibawa. “Kenapa? Karena orang Islam masih banyak berbuat dosa. Banyak yang meninggalkan shalat.”
Di samping agenda Peringatan Nuzulul Quran, dalam Gebyar Ramadhan ke-4 ini dilakukan juga Santuna Anak Yatim dan Dhuafa. Sebanyak 60 anak yatim dan dhuafa serta 30 janda tak mampu mendapat santunan dari Masjid Al Furqon.
Pembina santri Al-Furqon Lubab Suroya mengatakan, kegiatan ini adalah wadah bagus bagi santri untuk menampilkan karyanya. “Dan yang penting, untuk mengenalkan kepada santri bagaimana memaknai Alquran sebagai petunjuk dan pedoman hidup,” ujarnya.
(Baca juga: Muhammadiyah Punya Peran Mengembalikan Kejayaan Industri Tenun Pangkatrejo)
Katua Takmir Masjid Al-Furqon Miftakhul Khoiri menambahkan, kegiatan ini sangat positif untuk menambah wawasan jamaah, khususnya di kalangan pelajar. “Dan tidak semua masjid mudah melaksanakan kegiatan sendiri seperti ini,” ucapnya.
Kepala Desa Parengan Miftakhul Huda memberikan apresiasi kepada takmir Masjid Al Furqon yang telah melaksanakan kegiatan ini pada tahun ke-4. “Dan yang berbeda Kegiatan kali ini di tambah santunan bagi kaum janda,” kata dia. (Moh Syobil Birri)