Pelatihan Publikasi Ini Bikin Peserta ‘Terkunci’ di Ruang Acara. Penulis Ratih Dian Pertiwi. Berita ini merupakan juara I praktik menulis berita.
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengundang Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni sebagai narasumber “Pelatihan Publikasi” di Aula SD Muhammadiyah 1 Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (16/09/2023).
Acara yang diinisiasi Ketua PCM Krian Emil Mukhtar Efendi SKom ini diikuti oleh 49 peserta dari beberapa amal usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan di Kecamatan Krian. Yaitu SD Muhammadiyah 1 (Sakri), SD Muhammadiyah 2 (Mukrida), SMP Muhammadiyah 6, SMK Pemuda, SLB Aisyiyah, dan TK Asiyiyah. Ada juga peserta dari PCM dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah, serta Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Dalam salah satu bagian materinya, Mohammad Nurfatoni menyampaikan, berita merupakan fakta objektif, sedangkan opini adalah pendapat pribadi atau fakta subjektif. Dikatakan demikian karena, berita ditulis sesuai dengan kejadian atau data sehingga berita ditulis sesuai dengan apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa yang dialami, tanpa ada opini penulis di dalamnya.
Selain itu, berita yang disampaikan harus aktual, yaitu peristiwa yang baru terjadi atau hangat di masyarakat, karena itu harus diberitakan tidak lama setelah kejadian. Berita juga harus disampaikan secara akurat atau presisi, yaitu berita yang ditulis sesuai dengan data yang ada. Berita disampaikan secara apa adanya sesuai kondisi dan keadaan saat peristiwa itu terjadi agar dapat diverifikasi kebenarannya.
Berita juga harus disampaikan secara menarik. Berita yang menarik memuat data atau informasi yang berbeda dengan keadaan biasanya sehingga menarik perhatian pembaca. Cara termudah yang bisa dilakukan untuk membuat menarik adalah dengan menemukan keunikan peristiwa.
“Selain unik, sesuatu yang wow itu biasanya menarik untuk ditulis,” katanya. Yang dimaksud wow adalah fakta-fakta yang mencengangkan, seperti jumlah peserta sebuah acara yang membeludak.
Baca sambungan di halaman 2: Terkunci di Ruangan