PWMU.CO – Selama ini Tiongkok selalu digambarkan sebagai negara komunis yang anti Islam. Stigma tersebut dibantah dengan tegas oleh Konjen Tiongkok di Surabaya, Gu Jingqi, saat berkunjung ke Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Selasa (13/6).
Gu Jingqi mengatakan bahwa Tiongkok selalu memberikan kebebasan beragama bagi masyarakatnya. Tiongkok juga tidak pernah menyampaikan sikap anti-Islam. “Tidak benar kami anti-Islam. Kami selalu menghormati agama lain,” katanya.
(Baca: Kota Linxia: Mekah Kecil di Negeri Komunis dan Ternyata Ada Jalan ‘KH Mas Mansur’ di Xian Tiongkok, Inilah Foto-Foto Eksklusifnya)
Dia menjelaskan, saat ini ada 10 suku bangsa di Tiongkok yang memeluk agama Islam. Jumlahnya sekitar 23 juta jiwa. “Mereka hidup damai. Berdampingan dengan penduduk lainnya. Tanpa ada ketegangan,” tutur dia.
Menurut dia, berita China anti Islam yang beredar di masyarakat adalah hoax. Terutama berita soal muslim China Uighur di Provinsi Xinjiang.
(Baca juga: Tatkala Muadzin, Imam, dan Jamaah Dirangkap Satu Orang: Fenomena Islam di Xiamen Tiongkok dan Masjid Besar Barat Linxia: Tempat Dicetaknya Ulama-Ulama Tiongkok)
“Sebaiknya masyarakat tidak cepat percaya dengan berita yang beredar. Berita itu hoax. Tidak seperti yang sesungguhnya terjadi di sana (Tiongkok),” tegasnya.
Untuk mempertegas penjelasannya, Konjen dan timnya memutar video tentang kehidupan umat Islam di Tiongkok. Dalam video itu menayangkan umat Islam yang hidup damai. Mereka bisa menjalankan ibadah dengan tenang.
Dalam kunjungan tersebut, Konjen Tiongkok di Surabaya juga memberikan bingkisan kepada para anak yatim. Serta berbuka puasa bersama mereka. (Ilmi)