MTs Muhammadiyah 5 Daun Tampilkan Tari Mandailing Khas Bawean

Lima penari Tari Mandailing MTs Muhammadiyah 5 sedang beraksi (Eklis Dinika/PWMU.CO)

PWMU.CO – MTs Muhammadiyah 5 Daun tampilkan Tari Mandailing khas Bawean saat kegiatan Festival Seni Budaya di Ekosiwata Surya Permata Beto Sinturu (Superberu), Sabtu (16/9/2023).

Kegiatan diselenggarakan mahasiswa Kuliah Kerja Nyatra (KKN) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Kelompok 17.

Ketua KKN UMG Kelompok 17 Ubaidillah mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui budaya yang masih Lestari di pulau ini.  Di samping itu seni adalah suatu  keahlian yang sangat bermutu baik audio maupun visual, seperti tari, lukisan, ukiran, lagu, dan lainnya. Ungkapnya.

Menurutnya, seni memiliki keragaman di setiap daerah berdasarkan pemikiran dan kebudayaan masing-masing. Begitu pula dengan Seni Bawea sudah pasti akan terdapat perbedaan karena mereka pada dasarnya memiliki pandangan lain dalam menghayati arti kehidupan.

MTs Muhammadiyah 5 Daun Tampilkan Tari Mandailing Khas Bawean (Eklis Dinika/PWMU.CO)

4 Fungsi Seni

Ubaidillah menjelaskan 4 fungsi seni:

Kepala MTs Muhammadiyah 5 Eklis Dinika menjelaskan salah satu kesenian yang populer di kalangan masyarakat Bawean adalah Mandiling. Grup kesenian ini biasanya kerap diundang di acara-acara kemasyarakatan seperti pernikahan atau sejumlah hajatan lainnya.

Oleh karenanya MTS Muhammadiyah 5 mengambil peran Tari Mandailing yang lagu pengiringnya adalah lagu Mandailing dengan menggunakan bahasa Bawean dalam perpantunan, baik yang laki-laki maupun perempuan, yang ditarikan dengan berpasang-pasangan. 

Nina Faradila salah satu peserta didik kelas VII menyampaikan ini pengalaman pertamanya. “Saya sangat bahagia terpilih menjadi salah satu penari Mandailing di madrasah kami. Siapa yang tidak bangga tampil di depan umum di hadapan orang-orang penting,” ujarnya simbal tersenyum. (*)


Penulis Eklis Dinika Editor Mohamamd Nurfatoni

Exit mobile version