PWMU.CO – Heboh! Itulah gambaran ketika ibu-ibu muda kader Nasyiatul Aisyiyah dan Wali Murid TK Aisyiyah Bustanul Athfal Sendangagung bermain bola di Watungkal Edupark Sendangagung (WES) Paciran Lamongan Jawa Timur, Kamis (14/9/2023).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Sendangagung dalam rangka Pra Musyawarah Ranting (Musyran) Muhammadiyah dan Aisyiyah Sendangagung.
Wakil Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Paciran Dra Haryati SPd berkesempatan membuka lomba ini. Dia berharap, kegiatan ini mampu menyemarakkan Musyran Muhammadiyah dan Aisyiyah Sendangagung yang akan digelar Jum’at, (22/9/2023) di SMP Muhammadiyah 12 Sendangagung.
Nampak antusiasme ibu-ibu peserta lomba bersaut-sautan mendemonstrasikan yel-yel mereka. Satu sama lain tak mau kalah, sehingga membuat arena lomba kian rame, heboh, gegap gempita oleh teriakan mereka.
Yuslina Fera Zuhdi (Ketua Tim TK B) membakar semangat timnya dengan yel-yel yang telah disiapkan. Sengan suara lantang, ibu tiga anak ini memekikkan yel-yel yang langsung disahut oleh semua peserta timnya.
Pasukan Cut Meutia… Siap..!
Satukan Suara… Hah..!
Kumpulkan Tenaga… Huuh…Hah..!
Siapakah Kita? Cut Meutia..!
Cut Meutia Tunjukkan Suaramu!
Kita dari team Cut Mutia siap berlomba
Dalam acara Pra Musyran NA tercinta
Kalah menang dalam berlomba itu biasa
Yang penting semangat siap jadi juara
NA Sendangagung “Perempuan berkemajuan”
Team Cut Meutia “Istimewa”
Yes.
Melatih Kekompakan dan Fokus
Ketua PRNA Sendangagung, Titin Yuliana menjelaskan teknis perlombaan sebelum tanding. Dia mengatakan, bahwa ini bukan lomba futsal atau sepak bola, tapi permainan ini membutuhkan kekompakan tim dan fokus pada aba-aba wasit.
“Setiap peserta harus mengikuti perintah wasit. Wasit akan memberikan instruksi bola harus dibawa lari ke teman baris ke berapa ini harus ditaati pemegang bola, dan kapan gol semua harus sesuai aba-aba wasit,” jelas ibu dua anak yang juga mengajar di SMPM 12 Sendangagung ini.
Begitu peluit dibunyikan tanda permainan dimulai, gemuruh suara pemain dan suporter campur aduk. Sehingga permainan terkadang dihentikan dan harus diulang karena suara panitia yang meskipun telah dibantu pengeras suara, tidak cukup keras untuk menguasai arena.
Pertandingan yang seru dan rame bahkan ada peserta yang terpingkal-pingkal karena ulah rekannya ini, berakhir dengan kemenangan tim ibu-ibu wali murid TK Aisyiyah Kelompok B. Mereka berseragam kaos merah dan jilbab hitam.
Wenti Sulfana salah satu pemenang lomba ini mengaku sangat bangga dengan kerjasama timnya. Sambil menghela nafas panjang karena habis lari mengoper bola, ibu satu anak ini berucap syukur.
“Tidak sia-sia kita jalani latihan sampai kaki kemeng (ngilu), walhasil strategi yang kita susun benar-benar mampu memaksa lawan bertekuk lutut,” pungkas ibu warga RT/RW 6/2 Kilene Kilen Sendangagung ini. (*)
Kontributor Gondo Waloyo Editor Nely Izzatul