PWMU.CO – Cara bersyukur dan ibadah melalui pekerjaan mulia menjadi tema dalam Pengajian Rutin guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Sabtu (16/9/2023).
Kajian yang diselenggarakan di Gedung Smamda Tower Lantai 2 ini mengundang narasumber Drs Najib Sulhan MA. Dalam sambutan sebelum kajian, Kepala Smamda Astajab SPd MM mengatakan sebagai karyawan Muhammadiyah harus berkomitmen dalam bermuhammadiyah baik diri sendiri, dalam keluarga, dan masyarakat.
“Kerkomitmen untuk membesarkan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Selain itu kita harus beristiqomah dalam bekerja dan beribadah,” katanya.
Dia menuturkan, bagaimana caranya kita harus mencintai pekerjaan? Kta tidak boleh bekerja di Smamda hanya sebagai batu loncatan saja. Sebaiknya harus disyukuri karena itu adalah yang terbaik dari Allah untuk kita.
Dia pun berpesan ketika kita sehat, maka kita akan mempunyai sejuta harapan, saat sakit hanya 1 saja yaitu segera sembuh. “Untuk itu seluruh guru dan karyawan agar selalu menjaga kesehatan,” katanya.
Pahala Ikhlas
Dalam kajiannya, Najib mengingatkan jika seorang guru, banyak anak-anak yang kurang baik dalam arti susah diatur, maka pahalanya untuk guru itu juga asalkan dilakukan ikhlas.
“Tapi jika berfikir hanya keuntungan saja, maka tidak akan mendapatkan apa-apa. Jika kita terlalu benyak berpikir untuk kehidupan dunia, maka banyak disibukkan dengan kegiatan dunia. Dijauhkan dari Allah dan akhirat,” katanya.
Dia menuturkan, jangan sampai kita seperti itu, jangan menambah beban dan urusan hanya dunia saja. Berikan yang terbaik, insyaAllah akan mendapatkan yang terbaik pula. Dalam kajian ini akan membahas bagaimana menjaga hati dalam berorganisasi.
“Hari ini belajar bersama agar diri sendiri tidak merasa paling baik untuk diri sendiri, justru paling baik itu harus diletakkan pada orang lain,” imbuhnya.
CEO Penulis Al Qolam itu menjelaskan sebelum menyampaikan hal apapun kepada orang lain, menjaga untuk diri sendiri terlebih dahulu. Maka ketika seorang guru punya personal branding, maka itu juga yang akan mengharumkan nama sekolahnya.
“Di saat jeneng kita sudah naik, maka jaga jeneng itu. Masyarakat utamanya guru yang berada di naungan Muhammadiyah, maka seluruh sikap juga mencerminkan Muhammadiyah. Visi dan misi kita adalah al-Quran semuanya. Napas, perilaku, kerja, keluarga, semuanya itu ibadah,” ungkapnya.
Ada pesan untuk Abidzar Al Ghifari dari Rasulullah. “Wahai Abidzar perbaiki kapalmu karena sesungguhnya laut adalah sangat dalam,” ungkapnya.
Sekolah itu ibarat perahu, ada saja yang mau bocor. Karena perjalanan ini jauh, maka sebaik-baik bekal adalah takwa. Tak kalah penting lainnya adalah selalu bersyukur dan berdoa. Dia juga menjelaskan guru adalah pengawal produk sukses.
“Pertama modalitasnya berasal dari bentuk terbaik dalam Surat at-Tin ayat 4. Kedua memiliki fitrah dalam Surat al-Arof ayat 172 dan ketiga kecerdasan dalam Surat an-Nahl ayat 78,” ujarnya. (*)
Penulis Fibrina Aquatika dan Tanti Puspitorini. Editor Ichwan Arif.