PWMU.CO – Senyum bahagia terpancar dari wajah calon pengantin dan keluarganya saat melangkah secara terpisah menuju lokasi akad nikah yaitu Masjid Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya.
Lantunan musik instrumental Ketika Cinta Bertasbih dari Al Kahfi Nita Band mengiringi langkah khidmat mempelai putra Dr Mohammad Sulthon Amien MM, Ahad (17/9/2023). Sulthon–sapaan akrab sang calon pengantin pria–berjalan menapaki karpet rumput didampingi putra pertamanya Mizan Tamimy Sulthon tepat pukul 08.10 WIB.
Di barisan depan, tampak cucu-cucu Sulthon tersenyum manis. Adapun keempat anak dan menantunya ikut mengiringi di barisan belakang Sulthon. Dari pernikahannya dengan almarhum Enny Soetji Indriastuti, Sulthon Amien dikaruniai lima anak. Yakni Mizan Tamimy Sulthon, Fina Firdausy Sulthon, Nafis Zamany Sulthon, Faza Amaly Sulthon, dan Allif Sabily Sulthon.
Berselang 3 menit, barisan calon mempelai perempuan menyusul melangkah menuju lokasi akad nikah. Tampak Dr Nur Chamimmah Lailis Indriani MSi diiringi keluarganya. Sebagi penutup barisan kirab calon mempelai wanita ini ada tiga tokoh Aisyiyah Jatim. Ialah Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Rukmini Amar MAP, Sekretaris PWA Jatim Nur Mukarromah SKM MKes, dan Ketua PWA Jatim 2015-2022 Dra Siti Dalilah Candrawati MAg.
Usai kedua calon pengantin memasuki lokasi akad nikah, sang pembawa acara Fahrizal SPsi–HRD Parahita alumnus Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida)–memulai serangkaian prosesi menjelang akad nikah pukul 08.15 WIB.
Ada pembacaan Ayat Suci al-Quran Ar rum ayat 20-21 dari Ustadz Jufri. Kemudian Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi menyampaikan khotbah nikah di hadapan calon mempelai dan para undangan.
Fahrizal lantas menyerahkan wireless mic kepada penghulu Ahmad Tolha. Selanjutnya Tomy adik mempelai putri yang menikahkan langsung. Akad nikah berjalan lancar, dengan mantap dan meyakinkan Sulthon Amien melaksanakan ijan qabul. Acara ditutup dengan doa secara estafet oleh Syamsudin, Muhamamd Nuh, dan M. Saad Ibrahim. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni