PWMU.CO – Bulan suci Ramadhan menjadi ajang tepat untuk saling berbagi kepada sesama. Melalui program berbagi ‘Desaku Menanti’, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan aksi sosial berupa bakti sosial di Desa Baran Tlogowaru Kedung Kandang, Kota Malang.
Aksi sosial UMM dilakukan dengan cara memberikan pengobatan gratis untuk seluruh warga di Kampung Kesetikawanan Sosial “Margo Mulyo” atau lebih dikenal dengan ‘Kampung Wisata 1000 Topeng’, Senin (12/6) lalu.
(Baca:UMM, Universitasnya Menteri-Menteri dan 10 Tahun Berturut Raih Kampus Terunggul, Saatnya UMM Berkompetisi dengan Kampus Luar Negeri)
Selain itu, UMM jugamenghadirkan permainan berbasis edukasi atau Edugame untuk anak-anak yang dibawakan oleh tim Relawan Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Fakultas Ilmu Sosial dan llmu Politik (FISIP) UMM dan Indonesia Safe House (INSAFH), serta penyuluhan pola asuh anak serta konsultasi psikologi oleh Unit Pelaksana Tugas (UPT) Bimbingan Konseling (BK) UMM yang dipandu Nia Paramita MSi.
”Setelah kegiatan ini, semoga ada upaya lebih kongkrit dan lebih nyata, serta berlanjut terkait dengan peningkatan kapasitas dari warga sekitar. Baik bagi orang tua dan anak-anak, baik di bidang sosial, ekonomi maupun pendidikan, juga spiritual,” terang Zaenal Abidin, koordinator acara Bakti Sosial.
Kehadiran UMM dalam program Desaku Menanti ini diharapkan menjadi solusi bagi penyendang masalah kesejahteraan sosial. ”Semoga bisa membantu mengatasi masalah gelandangan, pengemis, pengamen serta pemulung,” ujar Zaenal, dosen IKS UMM ini.
(Baca juga: UMM Terjunkan 5000 Mahasiswa di 116 Desa demi Berantas Buta Aksara)
Program Desaku Menanti merupakan program hasil kerjasama dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI). Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Dinas Sosial Kota Malang Metawati Ikawardani menerangkan, Kota Malang mendapat mandat dari Kemensos RI untuk menjalankan pilot project Program Desaku Menanti. ”Saat ini program menyasar bagi 35 kepala keluarga dengan 159 jiwa yang merupakan binaan Dinas Sosial Kota Malang,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan menyatakan, UMM akan mengambil bagian dalam pembinaan desa secara komprehensif. ”Semoga dengan ikut andilnya UMM dalam pembinaan ini dapat timbul kemandirian masyarakatnya. Sehingga kurang dari jangka waktu 5 tahun berjalannya program tersebut, masyarakat sudah dapat berdiri di atas kaki sendiri,” harpanya.(hum/aan)