PWMU.CO – Kisah empat mahasiswa Umsida di Pulau Bangka Belitung diceritakan setelah mereka kembali ke kampus. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyambut kedatangan mahasiswanya yang telah mengabdi selama sebulan (29/7-14/9 2023) di sana untuk Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKNMAs).
Mereka ialah Umar Rizki Fitroni Merciandy Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Haprian Prodi Teknologi Pangan, serta dua mahasiswa dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nur Mashlichah Ilma dan Mutafarida.
Penyambutan berlangsung di ruang rapat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Jumat (15/9/2023). Hadir Direktur DRPM Umsida Dr Sigit Hermawan MSi, Ketua Pelaksana Indah Apriliana Sari W ST MT, dan Kabid Abdimas Umsida Rohman Dijaya SKom MKom.
Para mahasiswa menceritakan bagaimana kegiatan mereka selama melaksanakan KKNMAs di Bangka Selatan. Nur Mashlichah Ilma mendapat tugas di Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali. Wilayah ini dekat dengan pantai sehingga mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai nelayan.
Dengan kondisi daerah begitu, Ilma menjalankan program mengolah hasil laut dengan inovatif agar meningkatkan harga jual. Karena menurut risetnya selama di daerah itu, masyarakat selalu menjual hasil laut dalam kondisi mentah.
“Karena selama di sana ikan selalu dijual dalam kondisi mentah, belum ada pengolahan seperti abon ikan atau nugget ikan. Sehingga program utama kami adalah mengajak masyarakat membuat nugget ikan tongkol. Ikan tongkol sendiri merupakan salah satu hasil laut yang melimpah di sana,” ungkapnya.
Tidak hanya meningkatkan minat warga melakoni usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Ilma juga memiliki banyak program kerja lainnya seperti santunan anak yatim, sosialisasi stunting, dan edukasi bahaya narkoba. Ilma mendapat informasi bahwa narkoba sudah merajalela di wilayah tersebut hingga ia diminta membantu mengedukasi warga mengenai bahayanya.
“Banyak korban narkoba di sana. Bahkan anak-anak. Untuk itu kami diminta mengedukasi masyarakat mengenai bahaya narkoba. Kami bekerja sama dengan puskesmas setempat,” ujarnya.
Bukan hanya KKN, Ilma juga mendapat kesempatan melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ke-2 di sana. Dia aktif di sekolah selama 30 hari.
“Saya juga terintegrasi PLP 2 dan mendapati mengajar di SDN 2 Toboali. Sepuluh hari kami diberi waktu untuk mengajar langsung, 20 hari lainnya kami membantu adik-adik untuk belajar PBB dan ekskul lainnya,” ungkapnya.
Baca sambungan di halaman 2: Sambutan Warga Padat Penduduk