Tiga Suasana Berbeda
Lutfi turut hadir di akad nikah Sulthon dengan Elly. Dari kehadirannya pada momentum sakral itu, juga berkaca pada pengalaman menyimak khotbah nikah Sulthon sebagai khatib di beberapa pernikahan, Lutfi menyimpulkan, “Saya mendapati suasana yang berbeda saat beliau sebagi khatib, orangtua, dan sebagai mempelai.”
“Sebagai khatib, penyampaian jelas, memberi nasihat, memberi informasi penting dalam membentuk rumah tangga, dan dorongan semangat untuk membentuk keluarga bahagia,” jelas alumnus Universitas Sebelas Maret itu.
Menurutnya, ini karena Sulthon pembuat teks khotbah nikah yang berpengalaman. Pria kelahiran Sidoarjo, 10 Maret 1957 itu sudah menjadi khatib selama lebih dari 20 tahun.
Saat mengerjakan penelitiannya, Lutfi beberapa kali mengikuti Sulthon saat menjadi pengkhotbah nikah. “Terakhir di gedung SMA Muhammadiyah Sidoarjo. Saya lupa namanya (mempelai). Saksinya Prof Miftahus Surur, Wakil Rektor 4 Unair. Sekitar bulan Juni atau Juli 2023. Yang menikah kedua mempelai dokter,” kenangnya, Senin (18/9/2023) malam.
Sebagai orang tua, Lutfi mengesankan ada nada kesedihan pada Ketua Dewan Pembina Yayasan Insan Mulia Surabaya ini. “Keraguan melepas putra-putrinya dalam asuhan orang lain (sebagai suami/istri), meskipun yakin akan kebahagian keluarga putra-putri beliau,” imbuhnya.
Alumnus Universitas Padjajaran itu berkaca dari peran Sulthon sebagai orangtua yang telah menikahkan putra-putrinya. “Dalam hal ini beliau bertindak sebagai penafsir terhadap teks yang disampaikan khatib pada saat khotbah nikah putra-putri beliau,” terangnya.
Adapun ketika Sulthon menjadi mempelai, Lutfi menangkap rona kebahagian, keyakinan diri, dan semangat untuk membentuk keluarga baru. “Ada senyuman dan ketulusan,” ungkapnya.
Sebagai mempelai, kata Lutfi, Sulthon bertindak sebagai penafsir terhadap teks yang disampaikan khatib pada saat khotbah nikah pernikahannya.
Pria yang menjabat lektor kepala ini terpukau saat Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Surabaya itu menjadi pengantin. Dia mengatakan, “Luar biasa! Yang bertindak sebagai khatib Prof Haedar Nashir, sebagai wakil keluarga Prof Din Syamsuddin. Materi khotbah nikah sangat berkualitas, menambah isi disertasi saya.”
Lutfi menilai, terdapat gambaran lengkap teks keluarga sakinah mawaddah warahmah dan teks mitsaqan ghalizha. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni