PWMU.CO – Tim Kesehatan Muhammadiyah yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) berhasil mencapai daerah terisolasi gempa Maroko di kawasan Pegunungan Tinggi Atlas.
Daerah itu Desa Ighermane. Tim layanan kesehatan EMT langsung membuka Posko Kesehatan di tempat pengungsian. Kondisi rumah banyak yang hancur. Warga korban gempa langsung berdatangan dengan keluhan luka.
Tim kesehatan EMT datang bersama tim dari PCIM Maroko, yaitu Risyan Nurhakim, Lutfi, dan Taqy.
Al Afik, perawat tim EMT menjelaskan, tim membuka layanan kesehatan darurat secara simple di desa itu. ”Kita bisa melayani kesehatan sekaligus asesmen. Ternyata kita baru buka posko sudah luar biasa didatangi warga. Banyak keluhan seperti bekas luka akibat gempa,” kata Al Afik, Senin (18/9/2023) seperti dilaporkan Lazismu.org.
Afik mengatakan, tim melakukan koordinasi dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Maroko untuk melakukan aksi lanjutan berdasarkan asesmen awal yang didapatkan saat membuka layanan kesehatan.
”Hingga dua pekan ke depan pasti ada masalah kesehatan yang dibutuhkan warga. Kita harus jemput bola, tidak bisa mereka dituntut untuk datang ke lokasi, sangat jauh,” tegas Afik.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda darurat, toilet portabel, mushola darurat, sekolah darurat, pakaian, dan perlengkapan musim dingin.
Sekarang daerah ini masuk musim dingin. Warga belum berani masuk dalam rumah karena khawatir ada gempa susulan. Malam hari dinginnya menggigit.
Sementara Direktur Penghimpunan dan Kerja Sama Lazismu, Edi Muktiono mengapresiasi respon cepat dari tim asistensi dan PCIM Maroko di lapangan.
Menurut dia, ini menunjukkan amanah bantuan yang disampaikan melalui Lazismu disalurkan secara tepat sasaran kepada penyintas gempa Maroko.
”Ini adalah respons cepat dari Persyarikatan Muhammadiyah. Poin khususnya adalah Muhammadiyah bisa masuk memberikan bantuan. Ini perlu kita sampaikan kepada masyarakat bahwa bantuan dari Muhammadiyah bisa kita salurkan melalui PCIM Maroko,” jelas Edi.
Edi menegaskan Lazismu sedang menjalankan penggalangan dana di seluruh tingkat, baik pusat, wilayah, daerah, dan kantor layanan. Ia mengajak masyarakat untuk terus menyalurkan bantuan melalui Lazismu.
Jundi Abdurrahman, Ketua PCIM Maroko, menjelaskan, pasca gempa, pihaknya bersama MDMC langsung berkoordinasi membuat tim kecil. Kemudian mencari mitra lokal Al Hilal Al Ahmar atau Bulan Sabit Merah bertukar informasi keadaan di lapangan.
”Tanggal 13 September 2023 PCIM Maroko mengirimkan tim ke lapangan untuk verifikasi terkait informasi yang telah disampaikan oleh Al Hilal Al Ahmar. Alhamdulillah informasi ada kebutuhan darurat. PCIM Maroko bersama tim asistensi kemudian kembali ke lokasi bencana untuk menyalurkan bantuan tahap kedua, bantuan khusus wanita dan anak-anak,” ujar Jundi.
Anggota tim asistensi, Wahyu Pristiawan Buntoro dari Bidang Diklat MDMC menceritakan, kondisi yang dialami warga pasca gempa semakit berat lantaran rumah berada di pegunungan.
Bulan Sabit Merah meminta bantuan Muhammadiyah untuk mengakses satu dari dua desa yang belum bisa diakses untuk memberikan bantuan.
”Kendalanya saat ini kita mencari solusi memperlancar distribusi bantuan, terutama kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. Salah satu contoh di desa yang saat kita datangi memang banyak penyintas dari kelompok rentan,” tutur Pristiawan.
Bantuan untuk para penyintas gempa Maroko dapat disalurkan melalui tautan https://lazismu.org/gempamaroko.
Editor Sugeng Purwanto