PWMU.CO – Agar tak jadi luka sejarah yang akan menjadi masalah bangsa di masa datang, Abdul Mu’ti beri saran ini soal kasus Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Kasus Rempang yang membetot perhatian publik akhir-akhir ini, menyita atensi banyak pihak, termasuk Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd.
Ditemui PWMU.CO di sela menghadiri pernikahan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr Moh Sulthon Amien dan Dr Nur Chammimah Lailis Indriani, Abdul Mu’ti menyampaikan beberapa hal terkait kasus Rempang.
“Saya kira begini ya, soal Rempang itu harus dibicarakan secara khusus antara pemerintah dengan masyarakat yang ada di Rempang,” ujarnya, Ahad (17/9/23).
Kedua, lanjut dia, dicari jalan tengah terbaik. Jangan sampai terjadi kekerasan. “Apalagi kemudian kekerasan itu menimbulkan kerusakan yang serius, bahkan juga bisa menjadi luka sejarah yang akan menjadi masalah bangsa di masa yang akan datang,” jelasnya.
“Jadi, sekarang semuanya dimauqufkan dulu lah semuanya gitu, kemudian dilakukan pembicaraan untuk mendapatkan jalan keluar yang terbaik,” pesannya.
Pada Kamis, 7 September 2023 terjadi bentrokan antara warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau dengan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Ditpam Badan (BP) Batam. Peristiwa ini terjadi akibat konflik lahan atas rencana pembangunan kawasan Rempang Eco City Rempang yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). (*)
Penulis Darul Setiawan Editor Mohamad Nurfatoni.