PWMU.CO – Kesederhanaan Profesor Sato mengajari siswa SDMM menulis Bahasa Jepang menjadi perhatian guru SDMM.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa mengajarkan bahasa Jepang, khususnya menulis secara rapi adalah sebuah tantangan yang cukup merepotkan. Tetapi tidak bagi Profesor Manabu Sato dari Universitas Tokyo, Jepang.
Baru tiba di Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, Profesor Sato langsung menuju Kampus Biru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik. Ia melihat siswa SDMM belajar di ekstrakurikuler Bahasa Jepang, Jumat (8/9/2023).
Ia melatih para siswa untuk menulis bahasa Jepang. Baginya, alasan ini lebih dari sekadar memberikan keterampilan. Ia tertegun melihat antusias siswa SDMM belajar bahasa Negeri Sakura.
Kesederhanaannya tampak dalam cara mengajarnya. Profesor Sato menggunakan pengalaman pribadinya dan pendekatan langsung untuk mendekatkan siswa dengan bahasa tersebut. Ia meminta siswa menirukannya “menulis di udara”.
Ia memandu siswa SDMM menulis hiragana dan kanji sederhana dengan sabar. Ia menggerakkan tangannya di udara, lalu meminta anak-anak menirukannya. Setelah memastikan anak-anak lancar menulis di udara, ia pun mengizinkan menulis di kertas menggunakan spidol.
Tak sendiri, Profesor Sato hadir bersama Naomi, warga negara Jepang yang pernah tinggal lama di Indonesia. Juga Dekan FKIP UMG Dr Nur Fauziyah dan Dr Slamet Ashari. Profesor Sato dan Naomi datang atas undangan FKIP Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Ia tinggal di Gresik selama pelaksanaan International Conference on Lesson Study (ICLS) ke-14 dan International Conference on Learning Improvement (ICLIm) ke-4 di UMG.
Sambutan untuk Profesor Sato
Siswa ekstrakurikuler Bahasa Jepang menyambutnya dengan menyanyikan lagu “Suji no Uta”. Lagu itu berisi tentang angka (suji) dan sapaan (aisatsu).
Guru Bahasa Jepang Muhammad Zainul Arif SPd mengaku senang melihat Sato Sensei bertemu siswanya. “Beliau kelihatan sangat senang melihat antusias anak-anak kelas I dan II yang berjumlah 63 siswa belajar Bahasa Jepang,” ungkapnya.
Selain itu, Arif juga bangga siswanya berani berkenalan dengan Profesor Sato menggunakan Bahasa Jepang.
“Anak-anak belajar dengan senang melalui lagu. Beliau kagum melihat siswa yang baru kelas II, sudah lancar berkenalan menggunakan Bahasa Jepang,” katanya.
Siswa kelas II Al Fiil Aliya Putri Wibowo mengenalkan dirinya. “Hajimemashite, watashi wa Alya desu. Ni nensei desu. Douzo yoroshiku onegaishimasu,” ujarnya kepada Profesor Sato.
“Perkenalkan, nama saya Aliya, saya kelas dua. Senang berkenalan dengan Anda,” begitu kiranya jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid. Editor Ria Pusvita Sari.
Informasi inden/titip nama https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdOgmfg-pOt2QEMHIImTgyGNFbNPGOf6IsF0q7qHOXUbuA75w/viewform?usp=sharing