PWMU.CO – Fela Layyin terpilih sebagai Ketua Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Siliragung periode 2022-2026 pada Musyawarah Cabang (Musycab) Ke-2 yang digelar di Meeting Room Edhotel SMK Muhammadiyah 8 Siliragung Banyuwangi Jawa Timur, Ahad (17/9/2023).
Musycab Ke-2 Nasyiatul Aisyiyah Siliragung ini dihadiri Ketua PCNA periode sebelumnya, Yatmawati Damiri beserta jajarannya, dan semua anggota NA se-Cabang Siliragung.
Dalam sambutannya Yatmawati Damiri berharap, siapa pun yang terpilih harus mempunyai tiga karakter, yaitu pinter, kober, dan bener.
“Sekarang ini banyak orang pinter, tapi tidak kober, banyak juga yang pinter, tapi yo ora bener,” ujarnya.
Selanjutnya, dia berpesan kepada kader-kader Nasyiah Siliragung bahwa pemimpin yang baik itu adalah yang bisa meniru sifat Rasulullah SAW, berupa Shiddiq, Tabligh, Amanah, dan Fathonah.
“Kelihatannya sepele. Hanya 4 sifat, tetapi pada praktiknya ini sungguh berat untuk dilaksanakan,” tandasnya.
Yatmawati mengatakan, kader Nasyiah adalah cikal bakal penerus Aisyiyah, jika di Nasyiah sudah berhasil ditempa perkaderannya, maka insya Allah ketika lanjut estafet kepemimpinan di Aisyiyah sudah tidak kaget lagi.
“Sekali lagi adik-adikku kader Nasyiah Siliragung, selamat berMusycab. Pilihlah pemimpin yang rela bekerja dari hati dan ikhlas beramal shalih,” tandasnya lagi.
Daftar Formatur Terpilih
Musycab yang digelar secara e-voting ini berlangsung lancar. Musyawirat memilih 9 orang formatur. IInilah daftar nama formatur PCNA periode 2022-2026 terpilih.
1. Elok Dwi Febrianti
2. Nina Rosita
3. Fela Layyin
4. Lilis Tri Susilo
5. Eka Rahmawati
6. Aprilina Eka Safitri
7. Cici Arista Devi
8. Dwi Rima Santi
9. Wulan Kustina
Setelah dilakukan musyawarah secara mufakat, formatur PCNA 2022-2026 memutuskan Ketua PCNA Siliragung periode 2022-2026 adalah Fela Layyin dan Sekretaris Cici Arista Devi.
Ketua terpilih Fela Layyin yang juga kontributor PWMU.CO Banyuwangi itu mengatakan, Nasyiah adalah milik kita bersama. Ketua sejatinya hanyalah pilot yang menjalankan kemudinya.
“Tanpa didukung oleh komponen-komponen di dalamnya, maka pilot ini tidak akan bisa berjalan sendirian. Maka dari itu mari kita terus saling bergandengan tangan, saling merangkul, berjalan selangkah demi selangkah secara beriringan untuk membawa Nasyiah Siliragung lebih baik lagi,” ajaknya.
Dia mengaku, sungguh amanah ini merupakan hal yang berat baginya. Tapi dia meyakini, dengan adanya support system terbaik yang diberikan oleh keluarga besar Nasyiah Siliragung, maka dia berharap semua bisa melewati setiap rintangan yang ada dan tampak di depan mata.
“Menjadi perempuan yang aktif di organisasi tidaklah mudah, namun jika perempuan hanya pasif di rumah juga tidak baik. Perempuan harus bisa mengambil bagian dan peran dalam tatanan struktur masyarakat,” ucapnya.
Dia mengatakan, selama ini, jika dilihat dari sejarah sudah tertanam ter-stereotype bahwa tugas perempuan hanya sebatas 3 M, yakni Masak, Macak, dan Manak (memasak, berdandan dan melahirkan).
“Maka pandangan seperti ini harus kita ubah. Menjadi perempuan harus berdaya dan berkarya,” ujarnya. (*)
KontributorTaufiqur Rohman Editor Nely Izzatul