PWMU.CO – I’tikaf keliling Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan daerah Muhammadiyah (MPS PDM) Surabaya ronde ke-2 dikemas dengan agak berbeda. Sebelum tausiyah kehidupan diberikan, para santri Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Kenjeran lebih dulu diminta untuk melafalkan (baca: setor) hafalan al-Qur’an ke Ustad Fauzan, pengasuh PAM Kenjeran.
Selesai hafalan, Wakil Ketua PDM Surabaya Hamri Al Jauhari MPdI kemudian menyampaikan tausiyah kehidupan. ”Segala puji hanya milik Allah pada malam ini kita dapat berkumpul di PAM Kenjeran,” ujarnya memulai tausiyah, Sabtu (17/6) pukul 01.30.
(Baca: Iktikaf Keliling Panti, Cara MPS Surabaya Hidupkan 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan)
Hamri lalu mengajak para peserta untuk membuka al-Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 28 yang artinya: Bagaimana kamu ingkar kepada Allah padahal kamu (tadinya) mati. Lalu, Dia hidupkan kamu, kemudian Dia matikan kamu. Lalu, Dia Menghidupkan kamu kembali kemudian kepada-Nya kamu di kembalikan.
”Kita hidup tidak boleh kufur kepada Allah. Jangan seperti orang kafir dan atheis yang tidak mau mengakui Allah sebagai Tuhan semesta,” tuturnya.
Manusia, kata Hamri seharusnya menyakini bahwa Allah SWT adalah dzat yang menciptakan alam semesta bersama isinya, sebagaimana yang tercantum dalam al-Qur’an Surat Ali Imron ayat 190-191.
(Baca juga: Kehidupan semakin Keras, Remaja Muhammadiyah Dituntut Punya Ketrampilan Hidup)
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kebesaran bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
”Sebagai santri Panti Asuhan Muhammadiyah harus lurus akhidahnya dan mantab ibadahnya,” pesan Hamri mengakhiri tausiyahnya untuk dilanjutkan dengan sahur bersama dan shalat subuh berjama’ah.(fery/aan)