PWMU.CO – Siswa TK Aisyiyah 1 Gresik Jawa Timur mempelajari Hizbul Wathan (HW) melalui pelatihan dasar di SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres), Rabu (20/9/2023).
Sebanyak 102 siswa TK yang berlokasi di Jalan KH Kholil XIII/17 Gresik ini mengikuti kegiatan tersebut. Dengan didampingi guru TK, mereka dibimbing oleh dua guru SD Mugres, yakni Asita Aminatus dan Nila Khumairoh.
Tidak hanya sapaan dalam HW, Asita Aminatus dan Nila Khumairoh juga diajari tepuk khas kepanduan yang berdiri sejak tahun 1918 itu. Makna tepuk HW juga disampaikan oleh pembina.
“Tepuk HW itu berjumlah 6 plus 5. Ini melambangkan jumlah Rukun Iman dan Rukun Islam,” tutur Asita, sapaannya.
Pada awalnya, mereka terlihat asing dan kesusahan menirukan tepuk HW. Namun, dengan ketelatenan Asita dan Nila, mereka pun dapat menirukan dengan lantang dan kompak bersama-sama.
Kegiatan pelatihan dasar HW berlangsung dengan meriah. Siswa mengikuti semua apa yang telah diinstruksikan dalam pelatihan.
“Bagaimana, anak-anak? HW itu menyenangkan kan?” tanya Nila disambut sorakan anak-anak tanda setuju. Siswa begitu menikmati pelatihan HW. Ini terlihat dari wajah mereka.
Variasi Pembelajaran
Kepada PWMU.CO, Kepala TK Aisyiyah 1 Gresik Lailatul Mufidah SPd menjelaskan kegiatan Hizbul Wathan ini merupakan pertemuan perdana dari lima pertemuan yang dijadwalkan. Dari pertemuan perdana ini, terlihat siswa begitu antusias sehingga kegiatan ini sangat menarik.
“Ini adalah bentuk kerja sama antara pihak TK Aisyiyah 1 Gresik dengan SD Mugres. Rencananya, akan dilakukan setiap sebulan sekali,” ungkapnya.
Dia menyampaikan, dalam sudut pandang siswa, adanya kegiatan ini bertujuan untuk memberi variasi pembelajaran yang menyenangkan. “Bagi sekolah, kami berupaya membuat program yang berdiferensiasi dengan sekolah lain. Ini sesuai dengan sekolah kami yang berupaya sebagai pelopor,” jelasnya.
Dengan pelatihan dasar HW ini, lanjutnya, siswa akan memiliki pemahaman lebih awal yang nantinya bisa dikembangkan ketika mereka berada di bangku Sekolah Dasar. (*)
Penulis Laila Thoharotun Nufus. Editor Ichwan Arif.