PWMU.CO – Business Day dan Hizbul Wathan Yel-Yel Competition berlangsung di SD Muhammadiyah Gresik Kampus B, Jumat (22/9/2023).
Program Businees Day dilaksanakan periodik di setiap Jumat akhir setiap bulan. Kali ini yang menjadi pelaku usaha siswa kelas 3. Ada lima stan tempat berjualan di halaman sekolah.
Siswa kelas 3 dibagi lima kelompok mendapatkan satu stan. Menu jualan masing-masing kelompok berikut ini.
Kelompok 1 (Es kopyor, nasi burger, piscok, es poci dan suding)
Kelompok 2 (Jus buah, pop ice, moci, mie lidi, teh pucuk dan kue sus)
Kelompok 3 (Es Wawan, roti, air mineral, kacang pedas, burger dan nasi goreng)
Kelompok 4 (Maklor, es good day, mie goreng, bolu, puding karakter dan bihun)
Kelompok 5 (Suding, donat, nasi ungu, es coklat, cemilan keke, susu, roti bakar dan nasi krawu)
Para siswa sudah mempersiapkan lapak sejak pukul 06.00 WIB di lapangan, sehingga sekolah sudah lebih ramai daripada hari-hari biasanya.
“Mas, itu ditaruh sebelah kiri dari kotak nasi goreng,” ujar Sulthon siswa kelas 3 dalam keriuhan menata lapak menjadi pandangan yang menarik nan penuh semangat.
Harga makanan dan minuman murah meriah. Dari Rp 2000 sampai Rp 5000. Acara ini diminati oleh semua siswa SD Mugres Kampus B.
”Murah di sini kalau lagi Business Day, harganya enteng di kantong,” ujar Muhammad Khafidz, siswa kelas 3. Murah tapi tidak murahan menjadikan Business Day magnet tersendiri bagi siswa SD Mugres Kampus B.
Ustadzah Kumil Laela, Koordinator Business Daymenceritakan, berjualan tidak butuh waktu lama, hanya dalam waktu satu jam semua dagangan sudah ludes terjual. Siswa dan guru pembelinya.
”Jualan habis anak-anak segera menghitung pendapatannya. Alhamdulillah semuanya mendapat untung sekitar 30 persen dari modal,” tuturnya.
Yel-Yel Competition
Bersamaan dengan kegiatan Business Day, di lapangan olahRaga berlangsung pula kegiatan Hizbul Wathan Yel-Yel Competition dalam komando Ustadz Akhmad Mukhlas Saidi.
Kegiatan ini sudah dimulai pukul 07:30 setelah murajaah di dalam kelas. Peserta lomba terdiri dari tujuh regu.
Aturan main dari kompetisi ini sangatlah sederhana. Peserta tim harus membuat yel-yel dengan durasi 2 menit untuk setiap penampilan. Setiap penampilan yel-yel harus mencantumkan atau memasukkan kata nama regunya.
Keseruan mulai menambah keriuhan dalam persiapan yang singkat. Informasi terkait kompetisi ini sudah disampaikan sepekan yang lalu pada saat kegiatan HW.
”Semua anak telah meyiapkan selama seminggu agar penampilannya maksimal,” kata Ustadz Mukhlas sapaannya dalam keseharian sebagai guru di Mugres Kampus B.
Kejadian menarik dan lucu terjadi saat lomba. Ada tim saat tampil mendadak terhenti karena lupa lirik. Semua pun ikut terdiam baik peserta yang tampil maupun penonton menantikan lirik yang hilang sesaat.
Akhirnya peluit dibunyikan. Tawa bergemuruh mengudara. ”Tiwas ngenteni, tibakne lali kabeh,” seloroh Pinayung siswa kelas 4 kepada peserta. Tim juga tertawa.
Pemenang lomba diumumkan saat pertemuan kegiatan HW Jumat depan.
Penulis Dimas Hasbi Assiddiqi Editor Sugeng Purwanto