PWMU.CO – Relasi Wisata Travel, salah satu badan usaha Daya Matahari Utama (DMU) PWM Jawa Timur gelar Manasik Umrah bagi jamaah yang dilaksanakan di Kantor Relasi Wisata Muhammadiyah Bussiness Center (MBC) lantai 3 Surabaya, Sabtu (23/9/2023).
Pemateri Manasik Umrah Misbahul Munir menyampaikan bapak ibu wajib bersyukur karena diberikan kesempatan oleh Allah untuk melaksanakan ibadah umrah.
“Tidak semua orang diberikan kesempatan istimewa ini, dari bapak ibu mungkin ada yang berangkat umrah dengan biaya sendiri maupun yang berangkat berkat Abidin alias atas biaya dinas diberangkatkan oleh kantor dinasnya,” candanya.
Dia menuturkan, bapak ibu harus yakin, harta yang kita pergunakan untuk ibadah tidak akan mengurangi harta kita.
“Bapak ibu ketika melaksanakan umrah pertama yang harus ditata adalah niat kita. Maka ketika umrah niatkanlah ibadah bukan untuk ngelencer atau lainya,” paparanya.
Dia menyampaikan perihal kaifiyah umrah yang meliputi syarat umrah, rukun umrah , doa apa saja yang dibaca ketika umrah, perkara perkara wajib maupun sunnah yang dilakukan ketika umrah, serta praktik langsung tata cara menggunakan kain ihram.
Kain pertama dililitkan seperti memakai sarung. Kain kedua untuk penutup dada dengan disampirkan ke pundak. Lalu mengambil miqat sambil niat umrah.
Jamaah Umrah
Salah satu calon jamaah umrah yang mengikuti manasik Rahmat Syayid asal Gresik ketika diwawancarai PWMU.CO menuturkan, kedua pemateri baik ustadz Fathul Mufid maupun ustadz Misbahul Munir yang dihadirkan Relasi Wisata hari ini sangat kapabel menguasai materi yang disampaikan, dan friendly (ramah) terhadap semua calon jamaah,
“Setiap ada hal yang belum dipahami dan ditanyakan langsung dijawab dengan baik, sehingga terasa sekali rasa kekeluargaanya,” jelasnya.
Setelah mendengarkan materi kaifiyah manasik dan tanya jawab, calon jamaah umrah diajak praktik langsung memakai kain ihram dengan dibimbing ustadz Misbah dan petugas Relasi Wisata.
Peserta manasik umrah ke depan secara bergantian untuk mempraktikkan secara langsung memakai kain ihram yang sudah dipersiapkan. Selanjutnya, mereka diarahkan memasuki ruangan yang didalamnya ada miniature ka’bah, maqam Ibrahim dan property lainya yang mengambarkan suasana ketika melaksanakan ibadah umrah, sehingga jamaah bisa membayangkan kondisi ketika berada di Masjidil Haram
Misbah mengajak jamaah untuk praktek langsung mulai ketika berada di miqat (tempat memulai niat ihram) dengan niat Ikhlas dalam hati karena Allah dan mengucapkan Labbaika Umratan, aku sambut panggilanmu ya Allah untuk menunaikan ibadah umrah yang dipraktikkan secara bersama sama.
Dilanjutkan dengan mengucapkan talbiyah sejak berada di miqat Labbaika Allahumma labbaik, labbaik laa syarikalaka labbaik innal hamda wa ni’mata laka walmulk laa syarikalaka….” Begitu bacaan talbiyah berulang-ulang menggema.
Jamaah juga dipandu melafatkan bacaan maupun doa selama melaksanakan ibadah umrah, niat umrah, bacaan talbiyah, doa masuk masjid, doa melihat ka’bah, ketika memulai thowaf, doa ketika di maqam Ibrahim, doa minum air zam zam, doa dibukit Shofa Marwah, doa ketika lewat pilar hijau ketika sai, doa ketika tahalul serta segala amaliah yang dilakukan selama menjalani ibadah umrah.
Kegiatan manasik umrah diakhiri dengan ramah tamah dan makan siang dengan suasana santai dan kekeluargaan. (*)
Penulis Mufidatul Latifah. Editor Ichwan Arif.