PWMU.CO – Siapa yang tidak mempunyai konflik dalam hidupnya? Tidak ada. Mas’ad Fachir MMT mengungkapkan semua orang tentu mempunyai konflik di hidupnya. Hanya saja, bagaimana orang tersebut bisa mengatasinya atau tidak.
”Ketidaksesuaian (perbedaan sesuatu) antara 2 orang atau lebih anggota sebuah organisasi itu biasa terjadi. Karena itu konflik dalam diri individu maupun antar individu dalam organisasi yang sama perlu dikelola dengan baik,” pesan Mas’ad dalam Darul Arqam Pimpinan Wilayah Nasyi’atul ‘Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur.
(Baca:Prioritaskan 4 Garapan, Inilah Susunan Lengkap PW Nasyiatul Aisyiyah Jatim 2016-2020)
Anggota Majelis Kader PW ‘Aisyiyah Jatim ini menambahkan, konflik antar individu dan kelompok, serta konflik antar kelompok dalam sebuah organisasi yang sama harus bisa diminimalisir.
Alumni S2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini memberikan 3 cara untuk mengetahui konflik seawal mungkin. ”Meminta penjelasan dari pihak ke tiga sangat saya sarankan,” tutur Mas’ad di hadapan 32 pimpinan yang sedang belajar langkah-langkah manajemen konflik di SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya pagi ini (18/6).
(Baca juga: Peran Ganda Nasyiah: Gerakkan Organisasi, juga Dampingi Suami)
Selanjutnya, Mas’ad menjelaskan untuk cara kedua adalah komunikasi timbal balik, dan cara ketiga adalah menggunakan informasi yang ada. ”Dengan adanya konflik, hidup akan lebih hidup, sebagai tanda kita hidup, tidak mati,” terangnya.
Ketua pelaksana Darul Arqam Pimpinan Hervina Emzulia MPd menyampaikan bahwa materi ini penting bagi pimpinan agar ada perubahan atau inovasi dalam memecahkan persoalan yang lebih baik. ”Pentingnya untuk mengetahui adanya konflik adalah agar konflik yang timbul dapat segera dicegah dan diarahkan, bahkan dihilangkan,” tegasnya.(tari/aan)
PWMU.CO – Siapa yang tidak mempunyai konflik dalam hidupnya? Tidak ada. Mas’ad Fachir MMT mengungkapkan semua orang tentu mempunyai konflik di hidupnya. Hanya saja, bagaimana orang tersebut bisa mengatasinya atau tidak.
”Ketidaksesuaian (perbedaan sesuatu) antara 2 orang atau lebih anggota sebuah organisasi itu biasa terjadi. Karena itu konflik dalam diri individu maupun antar individu dalam organisasi yang sama perlu dikelola dengan baik,” pesan Mas’ad dalam Darul Arqam Pimpinan Wilayah Nasyi’atul ‘Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur.
(Baca:Prioritaskan 4 Garapan, Inilah Susunan Lengkap PW Nasyiatul Aisyiyah Jatim 2016-2020)
Anggota Majelis Kader PW ‘Aisyiyah Jatim ini menambahkan, konflik antar individu dan kelompok, serta konflik antar kelompok dalam sebuah organisasi yang sama harus bisa diminimalisir.
Alumni S2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini memberikan 3 cara untuk mengetahui konflik seawal mungkin. ”Meminta penjelasan dari pihak ke tiga sangat saya sarankan,” tutur Mas’ad di hadapan 32 pimpinan yang sedang belajar langkah-langkah manajemen konflik di SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya pagi ini (18/6).
(Baca juga: Peran Ganda Nasyiah: Gerakkan Organisasi, juga Dampingi Suami)
Selanjutnya, Mas’ad menjelaskan untuk cara kedua adalah komunikasi timbal balik, dan cara ketiga adalah menggunakan informasi yang ada. ”Dengan adanya konflik, hidup akan lebih hidup, sebagai tanda kita hidup, tidak mati,” terangnya.
Ketua pelaksana Darul Arqam Pimpinan Hervina Emzulia MPd menyampaikan bahwa materi ini penting bagi pimpinan agar ada perubahan atau inovasi dalam memecahkan persoalan yang lebih baik. ”Pentingnya untuk mengetahui adanya konflik adalah agar konflik yang timbul dapat segera dicegah dan diarahkan, bahkan dihilangkan,” tegasnya.(tari/aan)