Komitmen
Rektor Universitas Muhammadiyah itu menjelaskan, komitmen atau keputusan ada yang jangka pendek, yaitu seseorang mencintai pasangannya, yang dibuktikan dengan selalu mengingatnya.
Ibarat lagu Ingat Kamu yang dipopulerkan Ratu:
Aku mau makan, kuingat kamu
Aku mau tidur, juga kuingat kamu
Aku mau pergi, kuingat kamu
Oh cinta, mengapa semua serba kamu
“Demikianlah cinta kita pada syariat Islam, mengharuskan kita curahkan tenaga dan pikiran untuk menjadikan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber inspirasi dan bimbingan berperilaku,” katanya.
Dokter Suko menjelaskan, komitmen ada yang jangka panjang, yaitu komitmen untuk mempertahankan cinta, misalnya dalam ikatan pernikahan.
“Mari kita rawat, kita pertahanan Islam dan iman kita dengan cara berkhidmah pada Muhammadiyah. Yaitu berdakwah secara kontekstual atau bil hikmah. Misalnya, dakwah kepada masyarakat yang terkena musibah banjir, maka yang kita bawa bukan sekadar ayat dan hadis, tapi juga perahu, pelampung, dan makanan,” paparnya.
Di akhir ceramahnya Sukadiono mendorong kader Muhammadiyah untuk seger dan pinter. Seger rohani dengan cara rajin beribadah, terutama shalat tahajud. Seger jasmani dengan cara makan bergizi, olahraga, dan istirahat cukup.
Sedangkan pinter, adalah bijaksana dalam dakwah, sebagaimana Surat an-Nahl ayat 25, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah-bijaksana dan nasehat yang indah, dan bertukar pikiranlsh dengan mereka dengan cara yang baik.” (*)
Penulis Syamsudin Editor Mohammad Nurfatoni