Hasil Positif
Beberapa hasil survei LSI yang positif tentang Muhammadiyah antara lain 67,5 persen warga Muhammadiyah menyatakan bahwa agama dan politik tidak bisa dipisahkan. Persentase ini lebih banyak dibandingkan warga NU yang menunjukkan angka 50 persen. Dalam teritorial 77 persen warga Nahdlatul Ulama (NU) menetap di Pulau Jawa, sedangkan warga Muhammadiyah yang menetap di Jawa hanya 60 persen. Warga Muhammadiyah lebih tersebar ke banyak pulau, terbanyak menetap di Pulau Sumatera sebesar 35 persen.
Hasil survei yang membanggakan selanjutnya masih menurut LSI yaitu 95 persen warga Muhammadiyah setuju Pancasila menjadi asas tunggal NKRI dan 82,5 persen warga Muhammadiyah menyatakan bahwa syariat Islam jangan menjadi basis pemerintahan.
Jelas dan tegas sudah bahwa mayoritas warga Muhammadiyah setia pada NKRI, Pancasila dan UUD 1945 tanpa banyak mengobral jargon ‘NKRI Harga Mati’, ‘Saya Pancasila’, ‘Saya Indonesia’ sebagai dagangan politik belaka.
Jika William Shakespare punya pertanyaan apa arti sebuah nama? Para ilmuwan punya pertanyaan apa arti sebuah angka yang tersaji dalam data? Akan ke mana sudut pandang warga Muhammadiyah dan jajaran pimpinan hendak mengarah? Tidak ada benar-salah dalam data-data yang disampaikan LSI.
“Selayaknya kita berterima kasih kepada lembaga survei yang secara sukarela meneliti warga Muhammadiyah, semoga hasilnya objektif di tengah maraknya isu survei bayaran.”
Jika ingin bertanya barangkali lebih elegan dilakukan dengan diskusi terkait metode survei, jumlah responden, margin error, dan lain-lain. Dengan diskusi akan tercapai suatu permufakatan dan informasi yang seimbang sebagai bahan introspeksi bagi LSI dan warga serta jajaran pimpinan Muhammadiyah sendiri.
Survei, pengumpulan data, menganalisisi, menyajikan ke media dan seterusnya harus dipahami sebagai ladang atau bidang kerja lembaga survei. Keberadaan lembaga survei dan penyajian data, khususnya terkait kehidupan sosial politik menjadi trend berkemajuan di era reformasi dan era milenial secara umum.
Selayaknya kita berterima kasih kepada lembaga survei yang secara sukarela meneliti warga Muhammadiyah, semoga hasilnya objektif di tengah maraknya isu survei bayaran demi menaikkan popularitas parpol atau kontestan politik tertentu.
Baca sambungan di halaman 3: Dakwah Berbasis Data