PWMU.CO – Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Cabang Muhammadiyah (MPS PCM) Krembangan bekerjasama dengan Majelis Tabligh PCM Krembangan mengadakan kegiatan bertajuk ‘Pemberian Tali Asih para Pejuang Kemakmuran Masjid’ di aula SD Muhammadiyah 11 Jalan Dupak Bangunsari 35 – 41 Surabaya, Sabtu (17/6).
Tali asih tersebut diperuntukan untuk petugas kebersihan, muadzin dan guru-guru TPA dari 7 masjid dan 3 mushollah se-Cabang Muhammadiyah Krembangan.
Ketua PCM Krembangan Sutikno SSos mengatakan, program yang bertujuan untuk menguatkan rasa kebersamaan ini sudah berjalan hampir 2 periode, dan di periode ini ada sinergi antara MPS dan Majelis Tabligh PCM Krembangan.
(Baca: Ini 8 Manfaat Shalat Tahajud Ditinjau dari Segi Medis, Salah Satunya Obat Atasi Stress)
”Kami sampaikan terima kasih kepada para muadzin, kebersihan dan semua yang telah membantu suksesnya acara tersebut. Tak terkecuali dengan guru-guru TPA yang merupakan ujung tombak dari amal usaha Muhammadiyah (AUM),” ujarnya.
Di saat yang sama, Ketua MPS PDM Surabaya Fery MPdI menyampaikan gagasannya tentang perlunya penyetaraan honor untuk muadzin, bagian kebersihan dan guru TPA. Karena mereka adalah ujung tombak perjuangan Muhammadiyah yang tidak terlihat.
”Perjuangan mereka harus dihargai. Karena mereka adalah invisible hand yang bekerja ketika tidak ada orang. Mereka membuat masjid bersih dan nyaman. Sehingga jama’ah merasa khusyuk beribadah,” tuturnya.
Tak kurang 100 pejuang menerima tali asih berupa paket bingkisan yang isisny sirup, roti dan lainnya. ”Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat kepada semuanya,” ungkapnya.
(Baca juga: Ketika Muhammadiyah Hadir di Tengah-Tengah Komunitas Punk)
Setelah pemberian bingkisan, agenda berlanjut dengan tausiyah dari Suhadi MAg. Ketua Majelis Tabligh PDM Surabaya ini menerangkan bahwa perjuangan guru TPQ , Imam Masjid, dan marbot perlu diapresiasi. Lebih lanjut ia mengungkapkan hidup harus jadi orang mulia dengan memberi manfaat bagi sesamanya. Sebaliknya, jangan menjadi orang yang hina.
”Kita harus berusaha menjadi manusia yang bermanfaat. Apapun profesi kita hari ini, semisal guru TPQ , Imam Masjid, dan marbot pun tetap harus di syukuri. Karena menjadi pribadi yang ahli syukur itu Indah,” pesannya mengakhiri ceramah. (tikno/aan)