PWMU.CO – Bapak Matematika Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi dikenalkan kepada murid MTs Muhammadiyah 2 (MTs Muda) Kedungadem Bojonegoro, Jumat (22/9/2023).
Guru Samsul Arifin MPd mengenalkan sosok al-Khawarizmi saat mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kepada murid kelas 8D.
Dia menjelaskan, kehadiran Ilmu Matematika berkembang berkat kecerdasan Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi yang suka bermain angka-angka dan mengamati benda angkasa.
Dia hidup pada masa Khalifah Al-Ma’mun dari dinasti Abbasiyah. Al-Khawarizmi ahli dalam berbagai bidang keilmuan, salah satunya aljabar sampai dijuluki Bapak Matematika.
”Muhammad bin Musa lahir pada tahun 780 M di Khawarizmi, sebuah kota kecil di pinggiran Sungai Oxus, Uzbekistan. Hidup di Kufah dan Baghdad Irak. Meninggal tahun 847 M. Ia dipanggil dengan sebutan al-Khawarizmi menunjuk tempat kelahirannya. Di Barat, terutama Eropa, ia dikenal dengan nama Algoarismi, Algorism, atau Algoritma,” tuturnya.
Al-Khawarizmi sering menghabiskan waktunya untuk belajar di perpustakaan yang zaman itu di saat itu disebut Rumah Kebijaksanaan (baitul hikmah).
Ada pemikiran al-Khawarizmi yang terkenal sampai sekarang yaitu pertama, pemikiran tentang aljabar yang ditulis dalam bukunya berjudul Al-mukhtasar fī hisāb al-jabr walmuqābala ditulis pada tahun 830 M.
Kedua, menghasilkan karya terbesar tentang algoritma dan aritmatika yang merupakan salah satu ilmu penting dalam Matematika.
Buku lainnya berjudul Al-Jam’a wa al-tafrīq bi-hisāb al-Hind artinya Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Angka Hindu.
Buku ini mengenalkan angka India yang kemudian dikembangkan dan dikenal dengan angka Arab seperti angka 1 sampai 9 sehingga dikenal penomoran dan penjumlahan.
”Al-Khawarizmi mengenalkan angka nol untuk bilangan puluhan sampai tak terhingga. Karyanya ini juga memuat Cosinus, Sinus dan Tangen dalam penyelesaian persamaan trigonometri, teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri,” ujarnya.
Samsul Arifin menyampaikan pesan, dari sosok al-Khawarizmi maka kita harus semangat dalam mempelajari ilmu umum maupun agama.
”Al-Khawarizmi menunjukkan Islam pernah menjadi masa keemasan yaitu pada masa Daulah Abbasiyah yang melahirkan ilmuwan terkemuka di dunia,” tandasnya.
Penulis Samsul Arifin Editor Sugeng Purwanto