PWMU.CO – Musyran PRA Panjunan Sukodono Sidoarjo berlangsung di Mushala al-Ghurabah, Ahad (24/9/2023).
Ibu-ibu Aisyiyah Desa Panjunan bersemangat hadir di acara Musyawarah Ranting ke-3 Aisyiyah Panjunan.
Acara dibuka dan dipandu oleh Ketua Panitia Musyran PRA Panjunan Silvia SSos. Ada sebelas nama yang muncul menjadi kandidat anggota PRA periode 2022-2027.
Setelah melalui proses pemilihan yang santai namun serius, terpilihlah Silvia sebagai Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Panjunan period 2022-2027.
Dalam sambutannya Silvi menyampaikan, organisasi perempuan yang bernama Aisyiyah ini tidak akan jalan jika hanya ada 1-2 orang yang berhasrat. Aisyiyah ini milik kita bersama, kerja tim yang perlu dilakukan, agar Aisyiyah ini terus tumbuh dan berkembang.
Dia mengatakan, berorganisasi seperti shalat berjamaah. Tunjuk salah satu menjadi imam. Sekali tunjuk, komandonya harus ditaati. Isi doa boleh berbeda, tapi gerakannya harus sama, serempak.
” Isi pikiran pegiat organisasi boleh beda, tapi gerakannya tetap serempak setelah dikomando oleh imam,” tandasnya.
”Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pimpinan terpilih Aisyiyah ranting Panjunan siap mengemban amanah. Semoga Allah meridhoi dan memberi kekuatan pada para pemimpin Aisyiyah,” katanya.
Sementara Ketua PCA Sukodono Islamiyah SPd MSi dalam sambutannya menjelaskan karakteristik Aisyiyah yaitu pertama, sebagai gerakan dakwah Islam tajdid (pembaruan).
Kedua, gerakan praksis sosial menumbuhkan empati sesama. Ketiga, gerakan amal usaha mencerdaskan umat dengan tujuan tegaknya Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarnya.
Lantas dia mengutip surat al-Baqarah: 30 ketika menjelaskan fungsi manusia sebagai khalifah di bumi, amanah Allah yang ditugaskan kepada manusia menjadi pengelola bumi.
Dia mengingatkan, Ranting sebagai gras root persyarikatan harus mampu menjadi pemeran utama dakwah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Karena itu kualitas Ranting harus bagus. Kader Aisyiyah harus smart. Mengedepankan musyawarah dalam menghadapi persoalan.
”Siapapun pemimpin yang terpilih harus didukung dan berniat ikhtiar untuk Islam berkemajuan. Kriteria pimpinan harus jujur, amanah, cerdas, bijak, disiplin, etos kerja tinggi, adil, dan memanusiakan manusia,” ujarnya.
Dia mengatakan, pegang jiwa surat al-Maun yaitu menyantuni anak yatim, orang miskin, rajin shalat, hindari riya’, dan menolong sesama.
Penulis Dian R Agustina Editor Sugeng Purwanto