PWMU.CO – Tiga perkara penyelamat dari api neraka tema khutbah Jumat yang disampaikan Khuluqul Umam siswa SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik Jawa Timur di Masjid Ad-Dakwah, Jumat ( 22/9/2023).
Dalam Khutbahnya, dia mengatakan takwa inilah satu-satunya bekal yang dapat diandalkan dalam meraih ridha Allah swt dalam kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.
“Bekal yang baik adalah takwa,” katanya.
Dia menuturkan, setelah kita mengikrarkan diri sebagai hamba yang beriman kepada Allah SWT, tentu tujuan kita tertinggi bukan lagi kenikmatan dunia, namun menggapai ridha Allah SWT.
“Jika Allah SWT telah meridhai kita, tentu kelak di akhirat api neraka tidak akan menyentuh dan membakar kulit kita. Karena kelak tempat kita adalah surga,” ucap siswa kelas XII MIPA ini.
Dengan demikian, lanjutnya, maka perlu kiranya kita memahami betul hal-hal yang menjadi kunci agar api neraka tidak membakar kulit kita dan Allah SWT menempatkan kita di surga-Nya.
Ada tiga perkara penyelamat dari api neraka. Pertama, kalimat tauhid. Tauhid adalah kunci awal dalam meraih ridha Allah swt sekaligus pembuka pintu kebaikan. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim hadist nomor 29 yang artinya, Barang siapa yang bersaksi bahwa tiada AIlah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah maka Allah haramkan api neraka bagi dirinya.
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari hadist nomor 128. Tidaklah seseorang bersaksi bahwa tiada Allah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah secara jujur dari lubuk hatinya kecuali Allah haramkan api neraka bagi dirinya.
Kedua adalah akhlak karimah. Imam At-Tirmizi meriwayatkan hadist nomor 2488 yang artinya Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram ( tersentuh api) neraka ? Tanya Rasullullah, para sahabat berkata Iya wahai Rasullullah!
Beliau menjawab: (Haram tersentuh api neraka) orang yang hayyin, layyin, qarib, dan sahl.
Hayyin, layyin, qarib, dan sahl adalah sifat rendah hati, ramah, murah senyum, suka memberi kemudahan, tidak mempersulit, tidak berbelit-belit, tidak menyusahkan orang lain dalam berbagai urusan.
Ketiga adalah shalat. Jangan pernah meremehkan shalat. Sekali lagi, jangan pernah meremehkan urusan shalat. “Shalat adalah tiang agama. Shalat adalah amalan yang membedakan antara Islam dan Kafir. Shalat yang akan menyelamatkan kita dari api neraka,” tegasnya.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnad Imam Ahmad hadist nomor 18346, Barang siapa yang menjaga ibadah shalat lima waktu, wudhu, ketepatan waktunya, rukuknya, sujudnya, dan ia mengetahui semua itu merupakan kewajiban dari sisi Allah, maka neraka diharamkan bagi dirinya.
Akhirnya, semoga Allah SWT memudahkan kita untuk Istiqamah melazimi tiga perkara tersebut. Hingga akhirnya Allah SWT benar-benar melimpahkan ridha-Nya kepada kita semuanya.
“Mari kita senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya. Kita lazimi perintah-perintah dalam syariat Islam mulai sekarang. Mari kita jauhi larangan-larangan yang telah ditetapkan dalam agama Islam. (*)
Penulis Chilmiyati. Editor Ichwan Arif