PWMU.CO – Lima tanda akhir zaman disampaikan KH Muchtar Bukhori dalam kultum shalat subuh yang dilakukan Majelis Tabligh dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik di Masjid Al Ihsan Lebanisuko Wringinanom Gresik, Ahad (24/9/2023).
Dalam rangkaian Safari Subuh tersebut, mantan Ketua PCM Gresik 2015-2022 membuka kultumnya dengan bersyukur masih dikaruniai iman, khususnya iman kepada hari akhir.
Dia mengatakan hal tersebut karena adanya menurunnya kepercayaan akan adanya hari akhir. “Ada tokoh partai yang mengatakan bahwa akhirat itu ramalan. Mosok kudu matek sek ben ngert? (apa harus mati dulu biar tahu),” katanya.
Sesepuh Muhammadiyah kota Gresik itu menjelaskan datangnya hari kiamat yang tahu hanya Allah. “Bahkan nabi Muhammad saw saja tidak tahu.“ tandasnya.
Nabi Muhammad SAW hanya menyampaikan tanda-tanda akan datangnya hari kiamat. Pertama, zaman semakin rusak. Kemudian pak Tar (sapaan akrabnya) membacakan hadits yang artinya, Bersabarlah kalian, tidaklah datang kepada kalian suatu zaman, melainkan zaman itu lebih buruk daripada zaman sekarang. Dan kondisi ini berlangsung hingga kalian semua berjumpa dengan Tuhan. (HR Bukhori).
“Di zaman maksiat seperti ini kita dihadapkan pada dua pilihan, tetap memegang erat keimanan walaupun berat atau memilih hidup kaya tapi bejat,” ungkapnya.
Kedua, kemaksiatan merajalela. Dia mencontohkan adanya kelompok yang ingin melegalkan LGBT, padahal sudah jelas dilarang agama. “Akan datang pada kalian, suatu zaman yang mana pada saat itu orang akan dihadapkan pada pilihan antara kondisi ketidak mampuan dan kemaksiatan di mana-mana.” (HR Ahmad)
Ketiga, munculnya pemimpin yang jelek, fisiknya manusia tapi hatinya setan. Dia mengatakan pemimpin yang baik adalah yang mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Bukannya memutarbalikkan kebenaran!” tuturnya.
Rasulullah bersabda, Sepeninggalku kelak akan muncul para pemimpin yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak meniti jejak sunnahku. Diantara mereka ada orang-orang yang berhati setan, namun fisik mereka manusia.” (HR Muslim).
Keempat, munculnya dajjal. Pak Tar menjelaskan kemunculan dajjal dicirikan dengan tangan kanannya mengenggam surga dan yang kiri menggenggam neraka.
“ini adalah majas, surga yang dimaksud adalah kenikmatan duniawi tapi melanggar aturan Allah. Dan neraka yang dimaksud adalah kekerasan bahkan kematian jika tidak mengikuti ajakan dajjal,” tuturnya.
Kelima, agama Islam menjadi asing. Pak Tar menggambarkan umat Islam di akhir zaman akan menjadi sasaran tembak orang kafir. Meskipun jumlahnya banyak tetapi tidak mempunyai kekuatan.
“Koyok onthok, kenek angin ngalor, ngalor. Kenek angin ngedul, ngedul (Seperti busa, bergerak mengikuti angin),” tegasnya.
Kemudian dia menyebutkan hadits Nabi yang artinya, Hampir saja seluruh umat manusia siap memangsa kalian seperti orang-orang rakus mengerubuti makanan dalam nampan. Salah seorang sahabat bertanya: “Apakah waktu itu jumlah kami sedikit?“ Beliau menjawab, ”Tidak, bahkan jumlah kalian saat itu sangat banyak, tetapi seperti buih di lautan.”
Pada saat itu Allah mencabut rasa takut dari hati musuh-musuhmu dan Allah masukkan penyakit wahn dalam hatimu.”Maka sahabat bertanya, “Apa wahn itu?“ Beliau menjawab, ”Cinta dunia dan takut mati.” (HR Abu Daud)
Diakhir kultum, pak Tar berpesan untuk selalu istiqamah. Dengan memulai sesuatu dari hal yang kecil atau sedikit. “Gak papa shalat malam 2 rakaat salam kemudian witir tapi istiqamah, daripada shalat malamnya lama tapi pisan tok (cuma sekali),” katanya. (*)
Penulis Heri Siswanto. Editor Ichwan Arif.