Dari Madrasah Ini Lahir Tokoh Muhammadiyah Jatim, oleh Siti Agustini
PWMU.CO – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 3 Penatarsewu Tanggulangin, terletak 4 kilometer dari Jalan Raya Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.
Gedungnya tidak megah, namun cukup untuk menampung murid-murid yang sebagian besar putra-putri penduduk setempat. Madrasah ini tidak memiliki halaman sendiri, melainkan masih menjadi satu dengan halaman rumah penduduk.
Walaupun demikian, lembaga pendidikan ini telah melahirkan tokoh penting seperti Ir Tamhid Masyhudi, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur periode 2022-2027. Di madrasah inilah Tamhid yang lahir di Desa Penatarsewu pernah mengenyam pendidikan agama.
Tamhid bercerita, dulu MIM 3 Penatarsewu merupakan madrasah diniyah. “Saya selain bersekolah, sorenya lanjut di madrasah diniyah ini. Kira-kira mulai 1974 sampai 1976. Jadi semua anak-anak di desa ini pagi di SDN Penatarsewu dan sorenya di madrasah diniyah. Belajar mengaji dan ilmu-ilmu al-Islam di sini,” katanya, Senin (24/9/2023).
Menurutnya keberadaan madrasah ini tidak lepas dari peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Penatarsewu.
“Dan anak-anak yang belajar di sini, sekarang banyak yang menjadi kader Persyarikatan. Mereka tersebar, mulai tingkat ranting sampai wilayah. Di Muhammadiyah, Aisyiyah, dan juga ortom (organisasi otonom),” ungkap laki-laki yang di desanya disapa Cak Hudik ini.
Dia menjelaskan, alumni madrasah diniyah ini banyak yang bisa menulis arab pegon—tulisan huruf Arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa, Madura, dan Sunda—karena memang diajarkan.
Dia mengaku, walaupun ada dua sekolah Muhammadiyah di Sidoarjo yang unggul, ia lebih memilih madrasah ini sebagai tempat untuk pendidikan dasar anak-anaknya. Lima anak Tamhid dididik oleh para guru madrasah yang juga tergabung dalam MKKS Muhammadiyah Sidoarjo ini.
“Masyarakat butuh teladan, maka saya menyekolahkan anak-anak di madrasah ini. Dengan begitu penduduk Desa Penatarsewu juga akan mengikutinya,” ungkap Tamhid, Wakil Ketua PWM Jatim yang membidangi organisasi, ideologi, MPKU, dan MLHPB ini. Dengan sikapnya, dia berharap madrasah bisa terus berkembang lebih maju.
Sejalan dengan perkembangannya, madrasah diniyah yang sudah menjadi madrasah ibtidaiyah ini mengalami pergantian generasi. Perubahan ini sejak 1997 dan dikepalai oleh almarhumah Istiqomah MAg, yang juga aktif di Pimpinan Daerah Aisyiyah Sidoarjo saat itu.
Periode kepemimpinan madrasah selanjutnya diteruskan Muhammad Kohar SSos MSi (kini Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah [PDM] Sidoarjo), Muhammad Bukron SPd dan terbaru, Kholifatur Rosyidah MPd.
Baca sambungan di halaman 2: Berkembang dengan Kurikulum Merdeka