PWMU.CO – Creativenture menjadi tema Outbound Activity Fifth Grade Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya. Outbound tiga kota ini dilakukan siswa kelas V, Selasa-Kamis (19-21/9/2023).
Pagi pukul 06.00 WIB, siswa kelas V Sekolah Kreatif Baratajaya memadati ruang tunggu Stasiun Gubeng Surabaya. Satu persatu berdatangan diantar orang tuanya.
Raut wajah terlihat ceria. Memakai seragam kombinasi warna merah kuning biru, topi lapangan, dan tas ransel di pundak. Berkumpul di lobi stasiun untuk menerima tiket naik kereta api. Tak sabar ingin segera naik kereta. Mereka mengikuti outbound tiga kota sekaligus: Ngawi, Madiun, dan Magetan.
Kegiatan diikuti 102 siswa kelas V dan 14 guru pendamping ini menggandeng Komando Pasukan Gerak Cepat TNI Angkatan Udara (Kopasgat TNI AU) Magetan, Jawa Timur. Pukul 07.00 WIB mereka naik kereta. Para siswa duduk di kursi sesuai tiket. Setelah menempuh dua jam perjalanan, rombongan tiba di Stasiun Madiun pukul 09.00 WIB.
Ada lima truk TNI yang sudah berjajar di depan Stasiun Madiun siap mengantar ke tempat outbound. Truk menuju ke Benteng Van den Bosch Ngawi. Ini lokasi pertama outbound.
Selesai berkeliling benteng, rombongan shalat Duhur berjamaah dan makan siang. Kemudian menuju lokasi selanjutnya, Batalyon 463 Kopasgat Maospati, Magetan, Jawa Timur.
Selama outbound berlangsung, para siswa menginap di barak TNI AU Batalyon 463 Kopasgat selama 2 hari 2 malam. Mereka tidur di velbed yang ditata rapi satu persatu.
Untuk Mengenalkan Siswa tentang Teknologi
Koordinator guru kelas V, Asti Warudjuningtyas SPsi mengatakan, kegiatan Creativenture ini bertujuan untuk mengenalkan teknologi di bidang transportasi darat dan air.
“Produksi pangan dan teknologi pertahan udara dalam rangka menanamkan rasa cinta siswa kepada tanah air dan bangsa,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, bertujuan untuk melatih kedisiplinan dan sikap mandiri siswa. “Sehingga menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab,” imbuhnya.
Di hari pertama, peserta outbound mengikuti tantangan halang rintang seperti latihannya TNI. Ada titian kayu, jembatan tali dan rappelling, menuruni ketinggian dengan tali karmantel dari atas ke bawah.
Hari kedua, para siswa diajak mengunjungi Lanud Iswahyudi di Maospati Magetan. Siswa menjadi antusias melihat berbagai pesawat tempur. Pesawat tempur ini sebagai alat pertahanan militer dan patroli udara.
Acara berikutnya berkunjung ke home industry tempe Bu Supi di Kecamatan Jiwan Madiun. Dalam kunjungan ini dijelaskan proses pembuatan tempe. Mulai dari pengupasan kulit kedelai, pencucian, perendaman, perebusan, pengeringan, pemberian ragi tempe, pengemasan sampai proses penyimpanan.
Selanjutnya siswa diajak mengupas kedelai dengan alat penggiling. Mereka bergantian mengayuh alat penggiling itu yang telah diisi kedelai dan air. Kemudian praktik mengemas kedelai yang telah dimasak diberi ragi dibungkus daun untuk menjadi tempe.
Seru dan Tak Terlupakan
Di malam hari kedua ada jurit malam, api unggun, dan panggung ceria. Keseruan anak-anak dipandu prajurit TNI AU memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Di hari ketiga, siswa menuju Telaga Sarangan Magetan. Di sana peserta dibagi beberapa kelompok untuk mengikuti tantangan outbound seperti tangkap belut dan cari bola dengan mata tertutup.
Setelah menyelesaikan tantangan, anak-anak diajak naik perahu karet mengelilingi Telaga Sarangan. Seusai itu bersih diri dan siap-siap menuju Stasiun Madiun untuk kembali ke Surabaya.
Pramatya Rasyid Yudanto, salah satu siswa kelas V Al- Haytsam senang ikut kegiatan ini. ”Outboundnya seru! Apalagi saat jurit malam dan repling. Waktu naik ke atas menaiki tangga agak takut tapi pas meluncur turun asyik,” ungkapnya.
Saat naik perahu karet mengelilingi Telaga Sarangan juga seru, lanjut dia. ”Rasanya seru saat loncat dari perahu. Setelah itu berenang menepi ke dasar telaga,” ucapnya. (*)
Penulis Riska Oktaviana Editor Nely Izzatul